Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan mengalami peningkatan serangan militan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 8 October 2025 16:25
Islamabad: Sedikitnya 11 tentara Pakistan, termasuk dua perwira senior, tewas dalam bentrokan dengan militan di barat laut negara itu, menurut keterangan militer Pakistan yang dikutip Anadolu pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Sayap media militer Pakistan dalam pernyataan resminya menyebut operasi berbasis intelijen dilakukan pada Selasa malam di Distrik Orakzai, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Selama operasi, sebanyak 19 militan tewas akibat “serangan efektif” pasukan.
Namun, dalam baku tembak tersebut, Letnan Kolonel Junaid Arif (39) dan wakil komandan Mayor Tayyab Rahat (33) tewas bersama sembilan personel lainnya.
Bulan lalu, sedikitnya 12 tentara Pakistan juga tewas dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata di Distrik South Waziristan, provinsi yang sama.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pakistan mengalami peningkatan serangan militan. Islamabad menuduh Afghanistan gagal mencegah kelompok Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) melakukan serangan di wilayah Pakistan.
Namun, Afghanistan membantah tuduhan tersebut dan menegaskan komitmennya untuk tidak mengizinkan wilayahnya digunakan untuk menyerang negara tetangga.
Dalam Moscow Format Consultations on Afghanistan pada Selasa, Pakistan menegaskan kembali komitmennya terhadap Afghanistan yang damai, stabil, dan aman.
Perwakilan Khusus Pakistan untuk Afghanistan, Mohammad Sadiq, mengatakan bahwa ia menyoroti “pentingnya upaya kolektif regional untuk melawan terorisme dan membongkar semua kelompok bersenjata yang beroperasi dari wilayah Afghanistan.”
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi menyebut tidak ada kelompok militan yang beroperasi di wilayah negaranya.
“Saya ingin menegaskan dengan jelas bahwa tidak ada kelompok yang menggunakan wilayah Afghanistan untuk menimbulkan masalah bagi negara lain,” ujarnya.
Namun ia menambahkan bahwa badan intelijen Afghanistan menemukan indikasi bahwa Islamic State (ISIS) dan kelompok lain baru-baru ini mendirikan pusat pelatihan di beberapa negara lain di kawasan tersebut, yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah Afghanistan.