Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Fetry Wuryasti • 11 January 2024 18:12
Jakarta: Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungannya bagi penerbitan perdana obligasi dan sukuk sosial oleh Indonesia.
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder, berhasil menghimpun Rp500 miliar (USD32,4 juta) melalui obligasi sosial dan Rp200 miliar (USD13 juta) melalui sukuk sosial pada 22 Desember 2023.
Kedua instrumen ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 27 Desember 2023. Langkah ini adalah bagian dari program penerbitan yang akan memungkinkan PT SMF menggalang dana lebih dari Rp8 triliun dari penerbitan obligasi dan Rp1,5 triliun dari penerbitan sukuk di masa mendatang untuk membiayai proyek-proyek baru dan yang sudah ada dengan hasil sosial yang positif, seperti perumahan berharga terjangkau.
"Instrumen tersebut diterbitkan berdasarkan Prinsip-Prinsip Obligasi Sosial (Social Bond Principles) dari Asosiasi Pasar Modal Internasional (International Capital Market Association) dan Standar Obligasi Sosial (Social Bond Standards) dari Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital Markets Forum)," kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga, dikutip Kamis, 11 Januari 2024.
Tonggak penanda penting ini juga merupakan penerbitan pertama obligasi dan sukuk sosial yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk obligasi dan sukuk yang berkaitan dengan keberlanjutan.
Dana yang diperoleh dari penerbitan ini akan digunakan untuk membiayai kegiatan perumahan dan permukiman di Indonesia guna meningkatkan kepemilikan rumah dan ketersediaan proyek perumahan yang terjangkau bagi warga berpenghasilan rendah.
"Sebagai Badan Usaha Milik Negara, kami berharap transaksi rintisan kami di bawah peraturan baru akan berkontribusi besar bagi pengembangan pasar obligasi berkelanjutan di Indonesia," kata Presiden Direktur PT SMF Ananta Wiyogo.
Baca juga: BEI Masih Investigasi Pergerakan Tak Wajar Saham CUAN