Inflasi Jepang Melambat di Desember

Jepang. Foto: Unsplash.

Inflasi Jepang Melambat di Desember

Arif Wicaksono • 12 January 2024 14:46

Tokyo: Tingkat inflasi konsumen Jepang kemungkinan melambat pada Desember untuk bulan kedua berturut-turut dan mencapai level terendah dalam 1,5 tahun terakhir. Hal ini berkat kenaikan harga pangan yang lebih kecil dan penurunan biaya energi.
 

baca juga:

Upah Jepang Terus Menyusut Selama 20 Bulan



Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan harga grosir pada Desember kemungkinan turun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, sehingga memicu ekspektasi pasar Bank of Japan tidak akan terburu-buru melakukan normalisasi moneter pada pertemuan kebijakannya pada 22-23 Januari 2024.

Indeks harga konsumen inti (CPI) nasional, yang tidak mencakup makanan segar namun mencakup barang-barang energi, diperkirakan meningkat 2,3 persen pada Desember dibandingkan tahun lalu, turun dari kenaikan 2,5 persen pada November, menurut perkiraan median 18 ekonom. Jika angka tersebut sesuai dengan perkiraan, maka ini akan menjadi tingkat inflasi terendah di Jepang sejak 2,2 persen pada Juni 2022.

"Laju kenaikan harga pangan melambat, sementara biaya utilitas turun lebih cepat," kata Ekonom Mitsubishi UFJ Research and Consulting Shunpei Fujita, dilansir Channel News Asia, Jumat, 12 Januari 2024.

Jajak pendapat tersebut juga memperkirakan Indeks Harga Barang Korporasi (CGPI), yang merupakan ukuran inflasi grosir, turun 0,3 persen pada Desember dibandingkan tahun sebelumnya, yang merupakan penurunan pertama sejak Februari 2021.

Inflasi Jepang kurangi tekanan

Para analis mengatakan inflasi Jepang yang didorong oleh biaya akan segera berakhir, yang akan mengurangi tekanan pada bank sentral untuk keluar dari kebijakan moneter yang sangat longgar selama bertahun-tahun.

Namun sebagian besar analis yang disurvei oleh Reuters pada Desember masih memperkirakan bank sentral Jepang akan meninggalkan suku bunga negatif pada akhir tahun ini.

Dalam jajak pendapat lainnya, para ekonom memperkirakan pesanan mesin inti, yang merupakan indikator utama pengeluaran bisnis, turun 0,8 persen bulan ke bulan di bulan November yang merupakan kontraksi pertama dalam tiga bulan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)