Mantan Menteri Pertahanan Li Shangfu dipecat dari Partai Komunis Tiongkok. Foto: Mothership
Beijing: Partai Komunis Tiongkok memecat mantan Menteri Pertahanan Li Shangfu dan pendahulunya Wei Fenghe pada Kamis, 27 Juni 2024. Alasannya karena pelanggaran disiplin serius dan kasus serius korupsi.
Menurut kantor berita pemerintah Xinhua, Li dicurigai menerima suap uang jumlah besar dan serta menyuap orang lain.
“Penyelidikan menemukan bahwa dia tidak memenuhi tanggung jawab politik dan mencari keuntungan personel untuk dirinya sendiri dan orang lain,” tulis laporan itu yang mengutip Komite Sentral Partai Komunis yang memerintahkan penyelidikan tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 28 Juni 2024.
"Sebagai kader senior partai dan tentara, Li Shangfu mengkhianati misi awalnya, kepercayaan Komite Sentral Partai dan Komisi Militer Pusat, serta menyebabkan kerusakan besar pada perjuangan partai dan pertahanan nasional,” lanjut Komite Sentral Partai Komunis.
Dilaporkan bahwa tahun lalu bahwa Li sedang diselidiki atas dugaan korupsi dalam pengadaan militer. Secara misterius, ia digulingkan dari jabatan menteri pertahanan tanpa penjelasan pada Oktober lalu, hanya tujuh bulan setelah menjabat.
Secara tegas, ini menjadi pertama kalinya Tiongkok mengonfirmasi bahwa Li sedang diselidiki.
Kejahatan yang Dilakukan
Militer Tiongkok telah menjalani pembersihan anti-korupsi secara besar-besaran sejak tahun lalu. Sekitar 11 jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan segelintir eksekutif industri pertahanan dirgantara dicopot dari badan legislatif nasional hingga saat ini.
Wei, pendahulu Li telah menghilang dari publik sejak ia digantikan pada Maret lalu dalam perombakan kabinet yang direncanakan. Ia menjabat sebagai menteri pertahanan dari tahun 2018 hingga 2023 dan kepala Pasukan Roket strategis PLA dari tahun 2015 hingga 2017.
Dalam perombakan besar-besaran pada unit yang mengawasi rudal konvensional dan nuklir China, Presiden Xi Jinping yang juga panglima tertinggi militer menunjuk kepala dan komisaris politik baru untuk Pasukan Roket Juli lalu.
“Secara tidak langsung, kemunculan kembali Wei dalam bentuk namanya pada karangan bunga pemakaman seorang pejabat senior pada Mei tahun ini menunjukkan bahwa veteran tersebut aman secara politik,” tulis
South China Morning Post bulan lalu.
Penghormatan yang diberikan kepadanya terlihat di samping penghormatan dari mantan anggota dewan negara lainnya dengan mengisyaratkan bahwa ia mungkin telah lolos dari pembersihan.
Namun, Xinhua melaporkan penyelidikan yang diluncurkan terhadap Wei pada September lalu menemukan bahwa ia telah menerima uang jumlah besar dan barang berharga sebagai suap dan membantu orang lain memperoleh keuntungan tidak sah dalam pengaturan personalia.
Xinhua menambahkan bahwa tindakan Wei sangat serius dengan dampak yang sangat merugikan dan kerusakan yang luar biasa.
“Li dan Wei juga didapati melakukan pelanggaran lain yang tidak disebutkan secara rinci,” tulis laporan itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Hari Kamis, keputusan untuk mencabut keanggotaan partai mereka disetujui oleh Politbiro yang beranggotakan tujuh orang sebagai puncak kekuasaan Partai Komunis. Politbiro juga melimpahkan kedua kasus mereka ke jaksa militer.
Menurut
China Central Television (CCTV), politbiro memutuskan Li telah mengkhianati misi awal serta kehilangan semangat dan prinsip partainya.
“Secara serius, dia mencemari lingkungan politik dan etos industri di bidang peralatan militer, serta menyebabkan kerusakan besar pada perjuangan partai, pertahanan nasional, dan pembangunan angkatan bersenjata,” lapor
CCTV.
Keputusan tersebut akan dikonfirmasi selama Sidang Pleno Ketiga partai yang akan diselenggarakan pada 15 hingga 18 Juli mendatang, saat pemecatan dari Komite Sentral akan diumumkan secara resmi.
Sementara itu, mantan menteri luar negeri yang digulingkan, Qin Gang masih tetap menjadi anggota Komite Sentral.
Setelah tujuh bulan menjabat, Qin dicopot dari jabatannya di tengah spekulasi bahwa telah berselingkuh yang berpotensi membahayakan keamanan nasional dan menjadikannya menteri luar negeri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah modern negara itu.
Minggu lalu, Xi mengatakan PLA menghadapi masalah politik yang mendalam dan berjanji tidak boleh ada ‘tempat persembunyian’ bagi perwira yang korupsi.
Li dicabut keanggotaannya di badan legislatif nasional setelah dikeluarkan dari Komisi Militer Pusat dan badan militer tertinggi Tiongkok pada awal tahun ini. Selain itu, Wei pun dikeluarkan dari badan legislatif.
(Theresia Vania Somawidjaja)