Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Beijing: Data menunjukkan perekonomian Tiongkok tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal pertama tahun ini, Produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,3 persen pada Januari-Maret dari tahun sebelumnya.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok menunjukkan angka ini jauh di atas ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 4,6 persen. Pada basis kuartal demi kuartal, PDB tumbuh 1,6 persen pada kuartal pertama, di atas perkiraan pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Hal ini memberikan sedikit keringanan kepada para pejabat ketika mereka mencoba untuk menopang pertumbuhan di tengah pelemahan yang berkepanjangan di sektor properti dan meningkatnya utang pemerintah daerah.
Pemerintah Tiongkok telah meluncurkan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter untuk mencapai apa yang digambarkan oleh para analis sebagai target pertumbuhan ekonomi pada 2024 yang ambisius yaitu sekitar lima persen.
Pemerintah memanfaatkan pekerjaan infrastruktur, sebuah pedoman yang sering digunakan, untuk membantu mengangkat perekonomian karena konsumen khawatir terhadap pengeluaran dan dunia usaha kurang percaya diri untuk melakukan ekspansi.
Data inflasi lebih rendah
Inflasi konsumen Tiongkok turun lebih rendah dari perkiraan pada Maret, sementara deflasi harga produsen masih berlanjut. Hal ini menunjukkan lemahnya permintaan domestik dan memperkuat permintaan pasar untuk lebih banyak stimulus guna memacu permintaan.
Perekonomian Tiongkok mengawali tahun ini dengan baik, namun data ekspor, inflasi konsumen, dan pinjaman bank pada Maret menunjukkan momentum tersebut bisa kembali melemah.
Data terpisah mengenai output pabrik dan penjualan ritel, yang dirilis bersamaan dengan laporan PDB juga melambat. Output industri pada bulan Maret tumbuh 4,5 persen dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan sebesar enam persen dan kenaikan sebesar 7,0 persen untuk periode Januari-Februari 2024.
Pertumbuhan penjualan ritel, yang merupakan ukuran konsumsi, naik 3,1 persen dalam setahun di Maret, dibandingkan perkiraan kenaikan sebesar 4,6 persen dan melambat dari kenaikan 5,5 persen pada periode Januari-Februari 2024.
Investasi aset tetap tumbuh sebesar 4,5 persen per tahun selama tiga bulan pertama tahun 2024, dibandingkan ekspektasi kenaikan sebesar 4,1 persen.
Sementara itu, Fitch memangkas prospek peringkat kredit negara Tiongkok menjadi negatif pada minggu lalu, dengan alasan adanya risiko terhadap keuangan publik karena Beijing menyalurkan lebih banyak belanja untuk infrastruktur dan manufaktur berteknologi tinggi, di tengah peralihan dari sektor properti.