Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 28 May 2024 12:35
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras Israel yang melancarkan serangan terhadap kamp pengungsi Palestina di Kota Rafah, Jalur Gaza. Lokasi tersebut diserang walau sudah pernah ditetapkan Israel sebagai "zona aman."
"Serangan pada hari Minggu di Rafah, yang terjadi setelah adanya perintah Mahkamah Internasional (ICJ), telah memperlihatkan sifat berbahaya dan penuh darah dari negara teror tersebut," kata Erdogan kepada pengacaranya di Istanbul dalam pidato yang disiarkan di saluran televisi.
Komentar soal ICJ mengacu pada perintah terhadap Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah.
Mengenai serangan di kamp Rafah, Erdogan juga mengecam keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang memerintahkan serangan tersebut.
"Netanyahu dan jaringan pembunuhnya mencoba memperluas kekuasaan dengan membantai orang-orang, karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina," tutur Erdogan.
"Netanyahu tidak akan bisa menghindar dari perbandingan antara dirinya dengan (mantan dikator Yugoslavia Slobodan) Milosevic, (napi genosida politisi Serbia Bosnia Radovan) Karadzic, dan (pemimpin Nazi Jerman Adolf) Hitler," lanjutnya.
Erdogan juga menekankan bahwa Turki akan melakukan "segala daya untuk memastikan orang-orang barbar (Israel) diadili atas kejahatan yang mereka lakukan."
Setidaknya 45 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka ketika Israel menyerang sebuah kamp pengungsi di Rafah pada hari Minggu. Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, kata Kantor Media Gaza.
Pesawat Israel menargetkan beberapa tenda di daerah tersebut, lapor Kantor Media Gaza, seraya menambahkan bahwa rudal dan bom seberat 2.000 pon telah digunakan.
Sebelumnya, pasukan pertahanan sipil Gaza mengatakan daerah yang ditargetkan itu menampung sedikitnya 100.000 pengungsi Palestina.
Baca juga: Netanyahu Mengakui 'Kesalahan Tragis' atas Kematian 45 Orang di Kamp Rafah