Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 1 October 2024 10:41
Jakarta: Harga minyak dunia pada hari ini tampak stabil karena kemungkinan pasokan tambahan memasuki pasar di tengah lesunya pertumbuhan permintaan global. Ini mengimbangi kekhawatiran konflik Timur Tengah yang meningkat dapat mengganggu ekspor di wilayah penghasil utama, menurut Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha.
Dalam pergerakan harga minyak hari ini, indikator teknikal menunjukkan adanya tren bearish yang masih mendominasi pada West Texas Intermediate (WTI). Berdasarkan kombinasi indikator Moving Average, harga WTI berpotensi turun lebih lanjut.
"Harga WTI bisa mencapai level USD65 per barel. Namun, apabila harga gagal menembus level support ini dan mengalami rebound, kenaikan harga bisa mencapai USD69 sebagai target terdekat," kata Andy dikutip dari analisis harian, Selasa, 1 Oktober 2024.
Ia mengungkapkan, pasar minyak terus berada di bawah tekanan akibat melemahnya pertumbuhan permintaan global, terutama dari Tiongkok, yang merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia.
(Seorang pengendara yang ingin mengisi BBM kendaraannya. Foto: Freepik)
Data terbaru dari negara tersebut menunjukkan aktivitas manufaktur menyusut selama lima bulan berturut-turut hingga September, menciptakan kekhawatiran besar bagi pelaku pasar mengenai penurunan permintaan minyak.
Pada perdagangan Senin (30/9), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik sebesar 11 sen atau sekitar 0,16 persen, menjadi USD68,28 per barel. Namun, secara keseluruhan, harga WTI turun sekitar tujuh persen pada bulan lalu dan mengalami penurunan lebih besar yaitu 16 persen untuk kuartal ketiga.
"Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya permintaan minyak yang lebih rendah dari ekspektasi awal tahun, khususnya di Tiongkok," jelas Andy.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Brent Turun, Dijual USD71,88/Barel di Akhir September |