Ilustrasi PLTB. Foto: Kementerian ESDM
Annisa Ayu Artanti • 29 September 2024 08:18
Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tambahan lima Gigawatt
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) terpasang hingga 2030.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan pemerintah bersama dengan PT PLN (Persero) tengah menyusun Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2025-2035 serta Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).
Dalam rancangan kebijakan yang tengah digodok tersebut, pemerintah menargetkan akan menambah kapasitas terpasang PLTB hingga 2030.
"Saat ini RUKN sedang dibahas, selanjutnya dibuat RUPTL baru dan didalamnya target lima tahun ke depan. Kita sudah tahu langkahnya lima GW, jadi sampai dengan tahun 2030 kita butuh lima GW dari angin," ungkap Eniya pada acara bertajuk 'Penguatan Pengembangan Energi Angin di Indonesia' dilansir dari laman Kementerian ESDM, Minggu, 29 September 2024.
Indonesia memiliki potensi sumber daya angin (bayu) sangat besar, yang menjadikan potensi angin sebagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) terbesar kedua setelah energi surya.
Eniya mengatakan, selain sebagai sumber energi, PLTB nantinya juga bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata, seperti yang ada di Eropa, khususnya Belanda.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Foto: Dokumen PLN
Potensi angin di Indonesia
Potensi angin di Indonesia juga berada di daerah-daerah wisata seperti di wilayah Indonesia Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Bagian Timur dan Jawa Bagian Selatan.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi angin di Indonesia yakni sebesar 154,6 GW dengan rincian potensi angin onshore sebesar 60,4 GW dan potensi angin offshore sebesar 94,2 GW.
Jika dirincikan lebih detil, wilayah timur Indonesia (Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara) memiliki potensi mencapai 40 persen dari potensi angin nasional.
Namun, potensi angin yang dimanfaatkan menjadi PLTB hingga tahun 2024 ini masih sangat kecil, yakni hanya sebesar 152,3 MW. Sementara itu, pemerintah menargetkan pada tahun 2060 nanti, kapasitas terpasang PLTB akan menjadi 37 GW.