Swiss Serukan Warganya Hindari Perjalanan ke Israel dan Lebanon

Asap dari serangan udara Israel di Lebanon. (Anadolu Agency)

Swiss Serukan Warganya Hindari Perjalanan ke Israel dan Lebanon

Medcom • 24 September 2024 16:21

Jenewa: Pemerintah Swiss mendesak warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke Israel dan Lebanon. Jika sudah ada di kedua negara tersebut, warga Swiss diimbau untuk segera pergi.

Seruan ini disampaikan Swiss di tengah memburuknya situasi keamanan di Israel dan Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan melalui akun resmi Kementerian Luar Negeri Swiss di medua sosial X, pemerintah mengeluarkan peringatan perjalanan dengan alasan situasi yang tidak menentu dan berpotensi berbahaya di kedua negara..

Kemenlu Swiss menyatakan bahwa "situasinya tidak menentu, dan ada kemungkinan terjadinya kemerosotan keamanan lebih lanjut."

Oleh karena itu, warga Swiss diimbau untuk tidak melakukan "perjalanan yang tidak penting" ke dua negara tersebut. Kendati demikian, Kedutaan Besar Swiss di Tel Aviv masih beroperasi, namun hanya menawarkan bantuan terbatas dalam keadaan darurat,

Kedubes Swiss di Beirut juga tetap buka, namun layanan yang diberikan terbatas. Dalam pernyataan resminya, pihak kedubes menyarankan warga Swiss yang berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu dengan menggunakan sarana komersial jika memungkinkan.

"Situasinya tidak menentu dan berbahaya. Perjalanan tidak disarankan. Jika Anda berada di sana, tinggalkan negara itu, jika memungkinkan, dengan menggunakan sarana komersial. Kedutaan di Beirut tetap buka untuk bantuan terbatas," kata Kedutaan Besar Swiss, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa 24 September 2024

Situasi di Lebanon semakin memburuk dengan Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke wilayah selatan dan timur negara itu.

Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan bahwa sedikitnya 492 orang telah tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang terluka sejak serangan dimulai pada Senin pagi. Ribuan warga sipil pun terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan, yang dipicu oleh serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sejak saat itu, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak. Meski mendapat peringatan dari komunitas internasional terkait risiko menyebarnya konflik Gaza ke wilayah lain, Israel tetap mengintensifkan serangannya terhadap Lebanon.

Baca juga:  IDF Bersumpah akan Terus Serang Lebanon sampai Hizbullah 'Mengerti'

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)