Rusia Latih Angkatan Laut untuk Serangan Nuklir ke Target NATO di Eropa

Kapal perang milik Angkatan Laut Rusia. Foto: EFE-EPA

Rusia Latih Angkatan Laut untuk Serangan Nuklir ke Target NATO di Eropa

Medcom • 16 August 2024 17:16

Moskow: Rusia telah melatih angkatan lautnya untuk melakukan serangan terhadap target-target NATO di Eropa. Menurut laporan latihan dilakukan dengan menggunakan rudal yang berkemampuan nuklir.

Melansir dari Newsweek, data dari tahun 2008 hingga 2014 yang dilihat oleh Financial Times menunjukkan daftar target NATO di seluruh benua Eropa yang berpotensi menjadi sasaran serangan rudal oleh Rusia, baik dengan hulu ledak konvensional maupun senjata nuklir taktis.

Menurut laporan dari majalah tersebut, Armada Baltik Rusia akan berada di lokasi-lokasi yang sebagian besar berada di Norwegia dan Jerman, termasuk pangkalan angkatan laut besar Oslo di Bergen. Sementara itu, Armada Utara Moskow disebutkan menargetkan galangan kapal selam di barat laut Inggris.

Surat kabar itu melaporkan bahwa dokumen-dokumen itu ditunjukkan kepada FT oleh sumber-sumber Barat, dan menambahkan bahwa peta-peta target itu “hanya untuk tujuan presentasi dan bukan untuk keperluan operasional.”

Para analis mengungkapkan ke media tersebut bahwa  jika terjadi konflik antara Rusia dan NATO, Rusia bisa melancarkan serangan terhadap aset-aset NATO yang tersebar di seluruh benua Eropa dan jauh di belakang bentrokan darat di garis depan di sisi timur. Serangan semacam itu dapat segera menimbulkan bahaya besar bagi NATO di seluruh benua, bukan hanya di garis depan konflik.

Meski dokumen tersebut berasal dari periode sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, lebih dari dua tahun perang di negara tersebut telah memicu kembali perbincangan mengenai senjata nuklir.
 

Baca: Serangan Ukraina Makin Gencar, Rusia Evakuasi Warga dari Kursk.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sempat menyatakan beberapa bulan setelah pasukan Moskow membanjiri Ukraina bahwa “Gagasan tentang konflik nuklir, yang dulunya tidak terpikirkan, telah menjadi bahan perdebatan.”

Para pejabat terkemuka Rusia, seperti mantan Presiden Dmitry Medvedev, dan komentator televisi pemerintah Rusia sering merujuk pada kemungkinan perang nuklir, bahkan beberapa pembawa acara dan tamu media pemerintah menyarankan untuk meluncurkan serangan nuklir ke negara-negara yang mendukung upaya perang Kyiv seperti AS dan Inggris.

Presiden Vladimir Putin bahkan menyatakan pada awal tahun ini bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk mengadaptasi doktrin nuklir Rusia, yang memetakan situasi di mana Moskow akan menggunakan senjata nuklir.

Menurut laporan dari Newsweek, Rusia telah berlatih menggunakan senjata nuklir taktis sejak dini dalam skenario perang dengan kekuatan besar lainnya. Meskipun daya ledaknya lebih kecil dibanding senjata nuklir strategis, senjata nuklir taktis tetap sangat efektif untuk menghancurkan target spesifik di medan perang.

File rahasia Rusia juga dilaporkan menggambarkan armada lautnya mampu melancarkan "serangan mendadak dan pre-emptive" serta "serangan rudal besar-besaran."

Mantan pejabat NATO William Alberque kepada FT berpendapat bahwa Rusia ingin menanamkan ketakutan terhadap penggunaan senjata nuklir untuk menekan negara-negara Barat agar lebih patuh terhadap kehendaknya.

“Mereka ingin ketakutan akan penggunaan senjata nuklir Rusia menjadi kunci ajaib yang membuka persetujuan Barat,” ujar Alberque.

Meskipun armada angkatan Laut Hitam Rusia telah mengalami serangan yang signifikan dan merusak di sekitar Ukraina, kekuatan angkatan laut negara tersebut tetap kuat di wilayah lain. Terutama armada kapal selamnya yang masih dianggap sebagai salah satu yang terkuat di dunia.


(Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)