Perbankan India Hadapi Kekurangan Pertumbuhan Dana Simpanan

India. Foto: Unsplash.

Perbankan India Hadapi Kekurangan Pertumbuhan Dana Simpanan

Arif Wicaksono • 17 September 2024 16:59

New Delhi: Otoritas perbankan India khawatir kekurangan simpanan di bank menyebabkan kegelisahan di sektor keuangan. Gubernur Bank Sentral India (RBI) Shaktikanta Das membahas masalah perlambatan pertumbuhan simpanan bank yang tidak diimbangi dengan ekspansi pinjaman.
 

Baca juga: India Berkomitmen Turut Jaga Stabilitas Dunia yang Semakin Kacau


"Saat ini tidak ada alasan untuk khawatir, kata Das, tetapi mungkin ada masalah di masa mendatang jika situasi ini terus berlanjut. Jadi ada selisih 350 hingga 400 basis poin untuk perbedaan antara pertumbuhan kredit dan simpanan," tegas dia dikutip dari CNBC International, Selasa, 17 September 2024.

Angka tahunan dari Agustus menunjukkan pertumbuhan pinjaman sebesar 13,6 persen dengan pertumbuhan simpanan sebesar 10,8 persen. “Jika hal ini terus berlanjut, tentu saja kemampuan bank untuk menyalurkan kredit akan terganggu,” imbuh Das.

Marjin bunga bersih turun

Ketika pinjaman melampaui simpanan, margin bunga bersih, atau selisih antara apa yang diperoleh bank dari pinjaman dan yang dibayarkan untuk simpanan, akan terdampak.

Hal ini dapat berdampak pada harga saham, dengan banyak investor institusional global yang memiliki saham di bank-bank India. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan masalah likuiditas bagi bank jika mereka kesulitan memenuhi permintaan penarikan.

Das mencatat pinjaman tersebut dapat disimpan di tempat lain, tetap berada dalam sistem perbankan, dan tidak akan ditarik dari uang yang mungkin masuk ke investasi yang berpotensi lebih berisiko, seperti obligasi atau pasar saham.

CIO di Axis Mutual Fund, Ashish Gupta melihat gambaran pendapatan yang tenang bagi bank-bank India dibandingkan dengan dua tahun terakhir sebagian karena kesenjangan kredit dengan simpanan ini.

“Saya pikir itu akan terlihat jelas. Anda akan melihat pertumbuhan laba bank melambat,” katanya.

PDB India tumbuh melambat

PDB India melambat menjadi 6,7 persen pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan dengan 8,2 persen pada tahun lalu. Hal ini meningkatkan tekanan pada bank sentral untuk membalikkan siklus kenaikan suku bunga baru-baru ini.

Pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga hampir 95 persen pada pertemuan RBI Desember, dengan keyakinan yang lebih rendah pada pertemuan berikutnya di Oktober.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)