Penaikan Cukai Rokok Dinilai Urgen

Ilustrasi produk tembakau/MI/Panca Syurkani

Penaikan Cukai Rokok Dinilai Urgen

Anggi Tondi Martaon • 20 September 2024 19:13

Jakarta: Penaikan cukai rokok dinilai penting. Salah satu tujuannya, untuk mengurangi dampak negatif konsumsi rokok.

“Kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) yang merata dapat menghindari downtrading serta mengurangi dampak negatif multiplier effect dan eksternalitas negatif," kata Direktur Center of Human and Economic Development, Roosita Meilani Dewi, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.

Menurut dia, penaikan cukai rokok diusulkan minimal 25 persen per tahun. Penaikan tersebut merata untuk semua jenis rokok.

"Mengingat UU Cukai menetapkan rata-rata cukai rokok hingga 57 persen, namun belum pernah diimplementasikan sepenuhnya,” ujar Roosita. 

Sementara itu, pakar cukai rokok dari Universitas Andalas, Abdillah Ahsan, menyoroti pentingnya dukungan pemangku kepentingan di daerah, dalam penerapan kebijakan ini. Sebab, beban kesehatan terkait konsumsi rokok sangat besar.

"Dan cukai bisa menjadi solusi efektif untuk mengurangi konsumsi,” kata Abdillah. 
 

Baca: Kemendag Belum Dilibatkan dalam Perumusan Kebijakan Kemasan Rokok Polos

Penelitiannya di beberapa daerah seperti Lampung, Bali, dan Yogyakarta menunjukkan penaikan cukai, efektif mengurangi konsumsi rokok. Sedangkan, untuk diversifikasi perkebunan tembakau dan penanganan rokok ilegal dapat menggunakan dana bagi hasil cukai hasil tembakau.

Sementara itu, Ketua Udayana Central, Putu Ayu Swandewi Astuti,  menegaskan rokok memiliki dampak luas dari konsumsi rokok. Baik aspek kesehatan, ekonomi, dan social di tatanan individu, keluarga, komunitas dan negara. 

Menurut dia, pengendalian konsumsi rokok melalui optimalisasi cukai penting dalam mengendalikan angka perokok, pada semua spektrum masyarakat. Baik yang belum merokok atau sudah merokok, dewasa maupun anak muda.

"Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menurunkan beban negara, angka perokok harus secara serius ditekan dari berbagai aspek pengendalian,” kata Putu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)