Instrumen Reksa Dana Syariah Solusi Hadapi Gejolak Pasar Keuangan

Investasi. Foto: Medcom.id.

Instrumen Reksa Dana Syariah Solusi Hadapi Gejolak Pasar Keuangan

Arif Wicaksono • 13 June 2024 21:02

Jakarta: Perkembangan reksa dana syariah menjadi perhatian khusus bagi manajer investasi. Star AM menuturkan pengembangan reksa dana syariah menjadi strategi perusahaan mengembangkan produk investasi menghadapi gejolak pasar dengan return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang minus dalam setahun.
 

baca juga:

Dana Asing Masuk Rp2,42 Triliun ke RI selama Sepekan


Direktur Utama Star Asset Management Hanif Mantiq menjelaskan  pada kelas aset pendapatan tetap, Star Stable Amanah Sukuk yang diluncurkan sejak November 2023 dengan kebijakan investasi pada efek syariah bersifat utang dan/atau instrumen pasar uang syariah dalam negeri, memiliki imbal hasil yang menarik.

"Selama enam bulan terakhir, Star Stable Amanah sukuk mencatatkan imbal hasil sebesar 3.63 persen membuatnya berada di Top 5 performance berdasarkan data Infovesta per 31 Mei 2024," tegas dia, Kamis, 13 Juni 2024.

Perusahaan juga memiliki reksa dana pasar uang Star Sharia Money Market memberikan tingkat likuiditas tinggi serta imbal hasil menarik dengan kebijakan investasi 100 persen pada instrumen pasar uang syariah.

"Hingga 31 Mei 2024, reksa dana ini mencatatkan imbal hasil satu tahun sebesar 5,10 persen, menjadikannya salah satu dari lima reksa dana pasar uang syariah dengan imbal hasil tertinggi menurut data Infovesta," tegas dia.

Dia menjelaskan kedua produk ini menghadirkan fleksibilitas serta kemudahan berinvestasi bagi investor pemula untuk dapat menikmati potensi imbal hasil yang menarik sesuai dengan prinsip syariah.

Reksa dana saham syariah

Selain kedua produk tersebut, Star AM juga memiliki produk Reksa Dana syariah lainnya, yaitu Star Global Sharia Equity USD yang mengakomodasi investor dengan profil risiko tinggi.

Hal ini sebagai bentuk usaha memanfaatkan kinerja saham syariah yang berhasil lampaui indeks unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Syariah (ISSI) berhasil melampaui kinerja indeks lain seperti IDX80 dan LQ45 serta JII, yang mengukur 40 saham syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Dari data hingga Mei 2024, perusahaan telah mengelola sebesar Rp 284 miliar dari produk reksa dana syariah.  Angka ini diperkirakan akan terus bertumbuh seiring peningkatan minat masyarakat terhadap investasi syariah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)