Penerbangan Mulai Dibatasi, 145 WNI Masih Bertahan di Lebanon

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha. (Kemenlu RI)

Penerbangan Mulai Dibatasi, 145 WNI Masih Bertahan di Lebanon

Marcheilla Ariesta • 28 August 2024 13:07

Jakarta: Baku serang antara Israel dan Hizbullah makin intensif. Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Beirut terus memonitor perkembangan situasi ini, untuk perlindungan WNI.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Judha Nugraha mengatakan, imbas dari serangan makin intens itu beberapa maskapai mulai membatalkan dan membatasi penerbangan ke dan dari Tel Aviv maupun Beirut.

“Sejak ditingkatkannya status Siaga di Wilayah Lebanon menjadi Siaga Satu pada awal Agustus 2024, Pemerintah RI telah memulangkan 20 WNI ke tanah air secara bertahap,” kata Judha dalam keterangan persnya, Rabu, 28 Agustus 2024.

“Hingga saat ini, dalam catatan KBRI Beirut, terdapat 145 WNI masih bertahan dan belum menyatakan keinginan untuk dievakuasi,” imbuh Judha.

Judha menambahkan, sebanyak 11 WNI diantaranya berada di Wilayah Selatan tersebar di beberapa wilayah Sheeba, Nabatieh, Naqoura, dan Tyre.

“Pemerintah RI terus mengimbau bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke wilayah tersebut (Lebanon dan Israel) untuk menunda perjalanannya dengan alasan keamanan hingga kondisi kembali normal. Selain itu, bagi WNI yang berdomisili di Lebanon agar dapat mengikuti arahan yang disampaikan KBRI Beirut,” sambung Judha.

Sementara itu, bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline:

- KBRI Beirut: +961 7 0817 310

- KBRI Amman: +989 0 2466 8889

- Direktorat PWNI: +6281290070027

Israel dan Lebanon telah melakukan serangan bolak-balik pada Minggu, 25 Agustus 2024. Serangan pertama dilakukan Israel ke bagian selatan Lebanon yang mereka klaim sebagai 'serangan pencegahan'.

"Sebagai bagian dari aksi bela diri terhadap ancaman, IDF telah menyerang target terror di Lebanon, dimana Hezbollah telah merencanakan serangan mereka terhadap warga sipil Israel," ujar Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), RAdm. Daniel Hagari.

Hizbullah sendiri menyatakan mereka telah menembakkan 320 roket Katyusha ke Israel dan 11 diantaranya menghatam markas dan barak militer Israel, termasuk markas Meron di Daratan Tinggi Golan yang disebut Hizbullah sebagai "fase respons pertama" balasan pembunuhan Fuad Shukr.

Baca juga:  Situasi di Lebanon Makin Mengkhawatirkan, WNI Akan Segera Dievakuasi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)