Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Petakan Bakat Siswa

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf bersama Ary Ginanjar Agustian saat membuka pembekalan guru dan kepala Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Petakan Bakat Siswa

24 August 2024 20:17

Jakarta: Terobosan baru dalam dunia pendidikan diluncurkan oleh Sekolah Rakyat. Untuk pertama kalinya di Indonesia, seluruh siswa akan menjalani pemetaan bakat menggunakan teknologi Talent DNA ESQ berbasis kecerdasan buatan (AI). Metode ini dikembangkan oleh motivator Ary Ginanjar Agustian.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa langkah ini adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. "Ini pertama kali di Indonesia, sekolah memetakan bakat dan talenta siswa sejak awal masuk," ujarnya.

Gus Ipul menambahkan, teknologi ini menjadi dasar untuk mengidentifikasi minat, potensi, dan pilihan profesi siswa di masa depan. Berbeda dari sekolah lain, Sekolah Rakyat tidak menggunakan tes akademik sebagai syarat masuk, melainkan fokus pada potensi individu.

Gaya Belajar dan Mengajar yang Selaras

Hasil pemetaan yang dilakukan oleh Universitas Ary Ginanjar menunjukkan temuan menarik: mayoritas guru dan siswa memiliki gaya belajar yang selaras. Data menunjukkan bahwa gaya mengajar guru mayoritas kinestetik (53,5%), dan siswa juga didominasi oleh gaya belajar kinestetik (50,5%).

Menurut Gus Ipul, keselarasan ini sangat penting karena memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran agar lebih efektif, seperti melalui simulasi dan praktik langsung.

Dari 6.494 siswa yang diuji, hasil pemetaan menunjukkan kecenderungan bidang minat yang terbagi ke dalam Sosial (39,2%), STEM (38,1%), dan Bahasa (22,8%).

Lebih jauh, data Talent DNA ESQ memproyeksikan pilihan karier yang beragam bagi para siswa: 31,0% diproyeksikan berkarier di bidang teknik dan teknologi informasi. 23,9% di bidang pendidikan dan penegakan hukum. 22,9% di bidang kesehatan.

Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ Leadership Center, mengatakan bahwa tujuan utama program ini adalah membantu siswa mengenali diri mereka sendiri. Ia berpendapat, ini adalah kunci untuk kesuksesan di masa depan, yang akan mencegah kebingungan yang sering dialami oleh siswa dalam menentukan jurusan dan karier.

"Percaya, Tahun 2045, Sekolah Rakyat-lah nukleus (inti sel) Indonesia Emas," kata Ary.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com