Harga Emas Merangkak Naik

Ilustrasi emas. Foto: Unsplash

Harga Emas Merangkak Naik

Husen Miftahudin • 25 June 2024 10:17

New York: Harga emas sedikit naik di perdagangan Asia pada Senin waktu setempat, tetapi tetap dalam kisaran perdagangan yang ketat di tengah tekanan dari penguatan dolar, dan karena para pedagang bersiap untuk data utama inflasi AS minggu ini.
 
Logam kuning sebagian besar berada di sekitar level terendah USD2.300 per ons selama sekitar dua minggu, karena ketidakpastian mengenai suku bunga AS membuat para pedagang menolak logam kuning.
 
Mengutip Investing.com, Selasa, 25 JUni 2024, emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD2.325,52 per ons. Sementara emas berjangka yang berakhir pada Agustus 2024 naik 0,3 persen menjadi USD2.337,85 per ons.
 
Emas tertekan oleh penguatan dolar, menunggu data PCE. Harga emas sebelumnya tertekan oleh penguatan dolar, karena greenback berada di sekitar level terkuatnya sejak awal Mei.
 
Penguatan dolar terjadi karena para pedagang mengesampingkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, terutama setelah data indeks manajer pembelian yang kuat pada Jumat.
 
Angka tersebut meningkatkan kekhawatiran menguatnya perekonomian AS akan memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
 
Fokus saat ini sebagian besar beralih ke data indeks harga PCE mendatang , yang akan dirilis pada Jumat. Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, dan kemungkinan akan menjadi faktor dalam ekspektasi penurunan suku bunga.
 
Data PCE diperkirakan menunjukkan penurunan inflasi, namun diperkirakan tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar dua persen. Prospek suku bunga jangka panjang yang tinggi menjadi pertanda buruk bagi logam mulia, mengingat hal itu meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil.
 

Baca juga: Dolar AS Masih Stabil terhadap Mata Uang Utama Dunia
 

Platinum-perak turun

 
Sementara itu, logam mulia lainnya melemah pada perdagangan Senin setelah sebagian besar tetap berada dalam kisaran dalam beberapa pekan terakhir. Platinum berjangka turun 0,3 persen menjadi USD1.005,10 per ons, sementara perak berjangka turun 0,2 persen menjadi USD29,895 per ons.
 
Harga tembaga melemah di tengah penguatan dolar dan kegelisahan Tiongkok. Penguatan dolar AS juga membebani harga logam industri, dengan tembaga juga mendapat tekanan dari kekhawatiran perang dagang antara Tiongkok dan Uni Eropa.
 
Tembaga berjangka acuan di London Metal Exchange turun 0,1 persen menjadi USD9.677,50 per ton. Sementara tembaga berjangka satu bulan stabil di USD4.4205 per pon.
 
Sentimen terhadap Tiongkok, importir tembaga terbesar di dunia, terpukul setelah UE memberlakukan tarif terhadap impor kendaraan listrik Tiongkok.
 
Tindakan ini memicu kemarahan Beijing, dimana para pejabat Tiongkok meningkatkan kemungkinan tarif balasan dan potensi perang dagang antara kedua raksasa ekonomi tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)