Ilustrasi. Foto: MI
Jakarta:
Harga minyak ditutup lebih tinggi pada Kamis, karena para pedagang mencerna penurunan persediaan minyak mentah dan meningkatnya harapan untuk penurunan suku bunga AS.
Melansir Investing.com, Jumat, 21 Juni 2024, pada pukul 14.30 WIB (18.30 GMT), minyak mentah berjangka AS diperdagangkan 0,7 persen lebih tinggi dan menetap di USD82,17 per barel dan kontrak Brent naik 0,8 persen menjadi USD85,71 per barel. Tidak ada penyelesaian WTI pada hari Rabu karena hari libur nasional AS.
Stok minyak mentah dan bensin AS turun
Stok minyak AS turun 2,5 juta barel pada pekan lalu dalam sepekan hingga 14 Juni, namun meskipun meleset dari ekspektasi penurunan 2,8 juta barel, namun tidak seburuk yang dikhawatirkan setelah American Petroleum Institute. Hal itu menunjukkan stok minyak mentah mingguan AS naik 2,26 juta barel.
Penurunan tak terduga dalam pasokan bensin mingguan sebesar 2,3 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan untuk kenaikan 1,5 juta barel, dan penurunan 1,7 juta barel pada persediaan distilat.
Hal itu menambah spekulasi kenaikan permintaan energi yang biasa terjadi selama bulan-bulan musim panas sekarang sedang berlangsung setelah awal yang lambat.
Suku bunga The Fed
Prospek penurunan suku bunga Federal Reserve yang lebih cepat daripada yang diperkirakan juga membantu mendorong sentimen terhadap harga minyak setelah serangkaian data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan perlambatan ekonomi, dengan klaim pengangguran awal mencapai 238 ribu, di atas ekspektasi 235 ribu. Sementara pembangunan rumah merosot 5,5 persen di Mei.
Kemungkinan penurunan suku bunga pada September naik sedikit menjadi 59,5 persen dari 57,5 persen pada hari sebelumnya, menurut Alat Pemantau Suku Bunga Fed dari Investing.com.