Seorang anggota pejuang Hamas. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 26 June 2024 12:29
Moskow: Pejabat senior Hamas Mousa Abu Marzouk meminta Rusia untuk menjadi penjamin perjanjian gencatan senjata di masa mendatang dengan Israel. Ini diutarakannya setelah pertemuan di Moskow pada Senin malam, ia berjanji untuk membebaskan sandera Rusia yang tersisa dari Gaza.
Marzouk, yang mengepalai hubungan luar negeri Hamas, bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov di ibu kota Rusia. Keduanya membahas perang di Gaza serta upaya untuk mencapai persatuan Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah Rusia, Sputnik pada Selasa 25 Juni 2024, Marzouk mengatakan bahwa Rusia harus menjadi ‘penjamin’ dari setiap perjanjian gencatan senjata di masa mendatang dengan Israel karena negara Eurasia tersebut memiliki pandangan yang lebih seimbang tentang konflik tersebut daripada Amerika Serikat.
"Kami masih bersikeras bahwa Rusia menjadi penjamin perjanjian gencatan senjata tersebut, karena jelas Amerika Serikat berada di pihak Israel," kata Marzouk, seperti dikutip dari RIA, Rabu 26 Juni 2024.
"Posisi Rusia lebih adil, lebih dapat diterima oleh semua pihak, dan siap untuk bertindak ke arah ini. Kami ingin mengakhiri hegemoni Amerika Serikat dan pengaruhnya yang sepihak terhadap masalah Palestina,” kata Marzouk
Amerika Serikat telah berupaya keras untuk melakukan gencatan senjata dalam beberapa minggu terakhir, meskipun kesepakatan belum tercapai.
Marzouk mengatakan, kepada kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti pada Selasa bahwa dua warga negara Rusia yang ditawan di Gaza akan menjadi orang pertama yang dibebaskan dalam perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
“Kami katakan bahwa segera setelah ada keputusan mengenai ini (gencatan senjata), kedua warga Rusia itu akan menjadi orang pertama yang dibebaskan,” kata Marzouk kepada kantor berita RIA.
Israel yakin lebih dari 130 sandera masih berada di Gaza, dan negosiasi gencatan senjata baru-baru ini difokuskan pada pembebasan para sandera sebagai bagian dari kesepakatan. Pejabat Hamas yang berbasis di Lebanon, Osama Hamdan, mengatakan kepada CNN awal bulan ini bahwa "tidak seorang pun tahu" berapa banyak sandera yang masih hidup.
Alexander Lobanov dan Alexander Trufanov adalah dua sandera Rusia-Israel yang masih berada di Gaza. Trufanov ditahan oleh Jihad Islam, kelompok bersenjata lain di Gaza dan sekutu Hamas, menurut media Israel.
Hamas membebaskan tiga sandera warga negara Rusia dari Gaza pada bulan November sebagai bagian dari kesepakatan dengan Kremlin.