Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi
Husen Miftahudin • 23 October 2023 16:33
Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini berada di jalur merah.
Berdasarkan pemantauan, IHSG di sepanjang perdagangan hari ini bergerak dalam tren penurunan. Terlihat tak ada pergerakan IHSG yang berusaha menguat.
Mengutip laman RTI, Senin, 23 Oktober 2023, IHSG ditutup di posisi 6.741 atau turun sebanyak 107,20 poin, setara 1,57 persen.
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.849. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.853 dan level terendahnya di 6.730.
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 26,49 miliar lembar saham senilai Rp8,69 triliun. Sebanyak 430 saham melemah, 148 saham menguat, dan 175 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Melemah Lebih dari 1%
Sentimen capres-cawapres
Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas menyampaikan, tiga pasangan capres dan cawapres dipastikan akan maju dalam Pilpres 2024. Dua pasangan di antaranya telah resmi mendaftarkan diri di KPU, sedangkan satu pasangan lagi direncanakan akan mendaftarkan diri pada pekan ini.
"Sentimen dalam negeri datang dari masa pendaftaran capres dan cawapres pada Pilpres 2024, yaitu 19-25 Oktober 2023. Kebijakan ini disinyalir dapat memengaruhi pergerakan pasar. IHSG berpeluang bergerak
sideways pada awal pekan ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.
Sementara itu, pekan lalu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan kenaikan suku bunga dilakukan untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Kenaikan
suku bunga juga sebagai langkah
preemptive untuk mitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor atau imported inflation sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran tiga persen plus minus satu persen pada 2023 dan 2,5 persen plus minus satu persen pada 2024.
Sehingga, kenaikan suku bunga BI memberikan angin segar bagi pasar keuangan domestik untuk mencegah derasnya
capital outflow, termasuk mencegah pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini.
"Sejumlah sektor berpotensi diuntungkan dari kenaikan suku bunga BI, di antaranya sektor perbankan, pembiayaan, dan asuransi," tutup Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.