Garuda Indonesia Siapkan Ratusan Ribu Kursi Selama Nataru

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Garuda Indonesia Siapkan Ratusan Ribu Kursi Selama Nataru

Hendrik Simorangkir • 19 December 2024 21:36

Tangerang: Garuda Indonesia Group menyediakan 1,4 juta kursi pesawat untuk melayani penerbangan selama periode libur Natal dan Tahun Baru. 1,4 juta kursi penerbangan tersebut terbagi dengan maskapai Citilink.

"Pada periode peak season kali ini, Garuda Indonesia Group menyiapkan sedikitnya 1,4 juta kursi pesawat yang terdiri dari 741.514 kursi penerbangan Garuda Indonesia, dan 717.560 kursi penerbangan Citilink," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, Kamis, 19 Desember 2024.

Wamildan menuturkan, selain itu pihaknya pun akan mengoperasikan sebanyak 8.199 frekuensi penerbangan dengan kesiapan armada sebanyak 94 unit armada, terdiri dari 58 armada dari Garuda Indonesia dan 35 armada dari Citilink. Ia pun memprediksi pergerakan penumpang selama periode peak season Natal dan Tahun Baru akan meningkat sebanyak 24 persen dibandingkan pada 2023. 

"Dan puncak arus libur ini kami perkirakan akan berlangsung pada 21 Desember 2024 dan 5 Januari 2025," katanya.
 

Baca: Daop 6 Yogyakarta Operasikan 11 KA Tambahan Hadapi Libur Nataru

Wamildan menjelaskan, pihaknya pun menambah 316 ektra flight yang disiapkan untuk memenuhi rute penerbangan Denpasar, Lombok, Medan (Kualanamu), Surabaya, Semarang, dan Singapura. Sementara, Citilink menambah 210 penerbangan tambahan diantaranya untuk sejumlah destinasi unggulan seperti Denpasar, Medan (Kualanamu), Lombok, dan Solo. 

"Angka ini tentunya akan terus bergerak dinamis seiring tren perjalanan masyarakat nantinya. Garuda Indonesia terus mengoptimalkan kesiapan operasional dan layanan untuk menghadirkan pengalaman penerbangan yang seamless bagi masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan selama periode libur Natal dan Tahun Baru," ungkapnya. 

Wamildan menambahkan, terdapat beberapa destinasi penerbangan domestik dan internasional yang diproyeksi memiliki tingkat okupansi tinggi selama periode Natal dan Tahun Baru.

"Destinasi domestik itu yakni Denpasar, Sorong, Manado, Kualanamu, Jayapura, Pontianak, Surabaya, Yogyakarta, dan Lombok. Serta Singapura, Haneda, dan Narita untuk rute internasional," jelasnya.

Di kesempatan yang sama Asst Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi mengatakan, sebanyak 169 ribu penumpang tiba dan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada H-6 periode Natal dan Tahun Baru. Ia memprediksi puncak arus libur Natal dan Tahun Baru terjadi pada Jumat, 20 Desember 2024 atau pada H-5.

"Jadi pada hari ini di H-6 menjelang periode Nataru, penumpang sudah mengalami peningkatan. Hari ini diprediksi sekitar 169 ribu penumpang yang akan datang dan pergi melalui Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya, Kamis, 19 Desember 2024.

Holik menuturkan, jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang pada periode yang sama di 2023, tahun ini terjadi peningkatan sebesar 10-11 persen di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Iya ada peningkatan, karena mungkin ini pengaruh juga dari program pemerintah yang menurunkan harga tiket sekitar 10 persen. Terjadi peningkatan 10-11 persen tahun ini dibandingkan 2023," katanya.

Holik menjelaskan, pihaknya memprediksi puncak arus pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta terjadi pada Jumat, 20 Desember 2024 atau H-5 periode Natal dan Tahun Baru. 

"Prediksi kami sekitar 185-190 ribu penumpang yang akan datang dan berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta pada puncak arus besok," jelasnya.

Holik menambahkan, jika tujuan favorit para penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru melalui Bandara Soekarno-Hatta yakni Denpasar, Bali. "Berdasarkan data, untuk destinasi Denpasar menjadi salah satu yang favorit. Kemudian Surabaya dan Makassar, juga menjadi salah satu destinasi yang banyak diminati untuk tujuan penerbangan," katanya.

Menurut Holik, terjadi peningkatan jumlah para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta itu, tidak terlepas dari adanya program pemerintah terkait penurunan tiket pesawat sebesar 10 persen. 

"Dan tentunya antusiasme ini tak lepas dari program pemerintah yaitu salah satu adalah penurunan dari harga tiket itu sendiri. Kami mendukung program tersebut dengan memberikan pengurangan tarif atau diskon terhadap passenger service charge," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)