5 Tahun Ditutup, Pendakian Gunung Semeru Dibuka Lagi

Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni (tengah), saat meninjau kawasan Ranu Kumbolo di Gunung Semeru/Balai Besar TNBTS.

5 Tahun Ditutup, Pendakian Gunung Semeru Dibuka Lagi

Daviq Umar Al Faruq • 24 December 2024 19:49

Malang: Jalur pendakian menuju Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, resmi dibuka kembali per Senin 23 Desember 2024. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati keindahan gunung setinggi 3.676 mdpl tersebut saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, mengatakan, jalur pendakian Gunung Semeru dibuka kembali akhir tahun ini setelah sempat ditutup selama lima tahun itu. Namun, jalur pendakian hanya dibatasi hingga kawasan Ranu Kumbolo saja.

"Kami sudah berkoordinasi, termasuk dengan pusat vulkanologi dan kemarin secara resmi pendakian Gunung Semeru mulai dibuka. Ada buffer-nya sampai di Ranu Kumbolo," katanya, Selasa 24 Desember 2024.

Dia menjelaskan pembatasan jalur pendakian Gunung Semeru itu diterapkan dengan pertimbangan beberapa faktor. Mulai dari faktor keamanan dan keselamatan masyarakat saat mendaki.

"Hasilnya (setelah koordinasi) itu boleh mendaki sampai radius 3,5 kilometer dari (puncak) Mahameru, itu sampai Kali Mati. Tetapi kami putuskan sampai Ranu Kumbolo, supaya lebih aman," ujarnya.

Baca: 

3 Pendaki Asal Tasikmalaya Temukan Jejak Suku Primitif di Gunung Balease


Kementerian Kehutanan juga menegaskan bahwa kuota pendaki Gunung Semeru untuk saat ini dibatasi. Total hanya boleh ada 200 orang pendaki yang bisa masuk ke Gunung Semeru per harinya.

"Ada kuota yang sudah ditentukan sekitar 200 orang per hari, mudah-mudahan cuaca baik. Mohon mengikuti perkembangan informasi dari balai kami (TNBTS)," bebernya.

Selain itu, Raja Juli menyebut bahwa tiket masuk ke Gunung Semeru dapat dibeli secara daring lewat situs resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Upaya ini menjadi bentuk transparansi tata kelola tempat wisata.

"Jadi silahkan bagi pecinta alam yang selama ini merindukan Semeru karena ditutup selama lima tahun akibat Covid-19 dan bencana vulkanologi, sekarang bisa daftar dengan online," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, mengatakan, pihaknya bakal mengantisipasi adanya masyarakat yang nekat mendaki ke puncak Mahameru. Salah satu bentuk antisipasi itu ialah dengan  mewajibkan setiap pendaki didampingi oleh Persatuan Pemandu Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).

"PPGST ini teman pemandu yang sudah kami latih khusus. Nantinya mereka akan mendampingi pendaki, sekaligus mengantisipasi supaya tidak ada yang ke puncak," katanya.

Septi menambahkan bahwa setiap pendaki diberikan tenggat waktu pendakian hanya selama dua hari. "Kuotanya kan 200 orang, satu pemandu bisa 10 pendaki dan memang aturannya ini maksimal dua hari untuk mendaki," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)