Jelang Pemilu, Investasi Sedikit Melambat-Konsumsi Terdongkrak

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: dok Medcom.id

Jelang Pemilu, Investasi Sedikit Melambat-Konsumsi Terdongkrak

Fetry Wuryasti • 29 January 2024 20:44

Jakarta: PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas/Perusahaan) memproyeksikan angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar 5,1 persen di 2024, yang didorong oleh faktor-faktor seperti konsumsi rumah tangga dan inflasi.
 
Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 akan mendorong konsumsi, meski investasi berpotensi sedikit melambat karena menunggu hasil pemilu dan arah kebijakan di masa depan.
 
Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan tetap optimistis akan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia di tahun Pemilu 2024.
 
"Kami melihat Pemilu akan berdampak positif bagi ekonomi nasional terutama kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Namun demikian, beberapa hal seperti sikap menunggu hasil Pemilu dari para investor dan volatilitas ekonomi global perlu diwaspadai," kata Rangga, Senin, 29 Januari 2024.
 
Mandiri Sekuritas memproyeksikan inflasi di 2024 tetap stabil di sekitar 3,2 persen dan suku bunga Bank Indonesia (BI) turun sebesar 75 bps ke 5,25 persen, serta nilai tukar rupiah diperkirakan menguat ke level Rp14.900 secara rata-rata, namun masih dipengaruhi volatilitas ekonomi global di kuartal I-2024.
 
Sementara itu, untuk pasar saham, Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 7.640 di 2024.
 
Bank sentral di berbagai negara telah menaikkan tingkat suku bunga sebesar 250-525 bps dalam sekitar dua tahun belakangan yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Namun demikian, Indonesia yang termasuk dalam ASEAN-5 diproyeksikan masih tetap tumbuh secara resilien di tengah volatilitas global.

Baca juga: Sri Mulyani Ingatkan Pembangunan Harus Kedepankan ESG
 

Penurunan suku bunga topang pertumbuhan

 
Head of Equity Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, di tengah pelemahan pertumbuhan laba bersih perusahaan karena kebijakan moneter yang ketat, potensi penurunan suku bunga akan menopang perbaikan pertumbuhan di semester II-2024.
 
Dengan kondisi fundamental ekonomi, perbankan dan perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan periode-periode tightening sebelumnya, Mandiri Sekuritas optimistis tightening exit Indonesia di 2024-2025 akan lebih baik dan belum sepenuhnya terefleksikan di tingkat valuasi pasar saham saat ini di level 12-13 kali forward PE (terhadap price earnings).
 
Tingkat leverage perusahaan yang rendah dan selisih tingkat pengembalian modal atau Return on invested capital (ROIC)-WACD spread yang berada di level tertinggi sejak 8-9 tahun terakhir pun akan membantu mempercepat pemulihan pertumbuhan setelah kebijakan tightening berakhir dan juga membantu menopang imbal hasil dividen yang tinggi ke depannya.
 
Untuk pasar obligasi di 2024, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan, di tengah gejolak global yang tinggi pada 2023, dari tensi geopolitik yang meningkat, tingkat suku bunga global yang tinggi, pasar obligasi Indonesia terbukti resilien dan masih memberikan return 8,7 persen.
 
"Kami memperkirakan, kinerja positif ini masih akan berlanjut di tahun 2024-2025," kata Anto.
 
Dia mengatakan terdapat beberapa katalis positif. Pertama, tingkat suku bunga diperkirakan akan turun. Kedua, pemerintah masih memiliki fleksibilitas pembiayaan fiskal yang longgar, seiring dengan masih relatif tinggi SAL (Saldo Anggaran Lebih). Ketiga, secara valuasi, yield obligasi masih menarik.
 
"Dengan proyeksi yield 10 tahun SBN berpotensi turun ke 5,9 persen atau kisaran di 5,8-6,0 persen. Kami perkirakan return investasi di pasar obligasi tahun 2024 akan memberikan imbal hasil sekitar 9,8 persen," kata Anto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)