Fenomena Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Anies: Negara yang Salah

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan/Medcom.id/Fachri

Fenomena Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Anies: Negara yang Salah

Fachri Audhia Hafiez • 30 January 2024 16:42

Brebes: Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menilai kemunculan fenomena bayar kuliah pakai pinjaman online (pinjol) karena negara salah. Situasi itu telah membebani anak bangsa.

"Negara yang salah," kata Anies di Padepokan Kalisoga, Brebes, Jawa Tengah, Selasa, 30 Januari 2024.

Menurut dia, anak bangsa yang tengah menempuh pendidikan tak boleh putus sekolah. Terlebih, karena persoalan biaya pendidikan.

"Tidak boleh ada situasi di mana anak putus sekolah karena tidak bisa membayar kuliah lalu kampusnya dan negaranya lepas tangan, silakan anda urus sendiri cari sendiri," ujar Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan di negara kapitalis pun tidak terjadi hak ekstrem tersebut. Negara, kata dia, harus hadir memberikan pelayanan pendidikan hingga tuntas.
 

Baca: Protes Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Mahasiswa ITB Geruduk Gedung Rektorat
 

"Kalau ada kesulitan pasti diajak bicara apa yang bisa dibantu, bagaimana bisa menuntaskan kuliahnya, itu yang nomor satu paling penting," ucap Anies.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menilai pihak kampus mesti melihat mahasiswa bukan sebagai customer jasa pendidikan. Namun, sebagai anak bangsa yang nanti akan membawa kemajuan bagi negara.

"Tapi kalau mereka dipandang sebagai customer, customer tidak bisa bayar, karena tidak mampu bukan karena tidak mau, lalu kemudian dihentikan maka negara menjadi transaksi murahan sama rakyat," jelas Anies.

ITB disorot di media sosial X lantaran menawarkan metode pembayaran kuliah dengan menggunakan platform pinjol. Kepala Humas ITB Naomi Haswanto pun membenarkan kampusnya menggunakan lembaga keuangan untuk membantu pembayaran kuliah bagi para mahasiswanya.

"ITB (seperti PTN/PTS lain) bekerja sama dengan lembaga non-bank," kata Naomi, saat dihubungi, Kamis, 25 Januari 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)