Truk bantuan PBB yang ditahan Israel. Foto: CNN
Fajar Nugraha • 10 September 2024 13:24
Gaza: Militer Israel mengatakan telah menahan konvoi kendaraan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di utara Gaza. Konvoi ini ditahan karena dituduh memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa sejumlah ‘tersangka Palestina’ berada dalam konvoi tersebut dan ingin menginterogasi mereka.
"Kami tegaskan bahwa ini bukan konvoi yang membawa vaksin polio, tetapi konvoi yang tujuannya adalah untuk bertukar personel PBB. Insiden ini belum berakhir," kata juru bicara militer Israel, seperti dikutip CNN, Selasa 10 September 2024.
Sementara Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, pihaknya mengetahui insiden yang sedang berlangsung yang melibatkan personel dan kendaraan PBB dan sedang berupaya untuk mengungkap fakta-faktanya.
“Prioritas utama PBB adalah keselamatan dan keamanan rekan-rekan kita,” tegas Dujarric.
Hal itu terjadi saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengadakan pertemuan darurat guna membahas perang di Gaza dan apa yang disebutnya serangan Israel terhadap Yerusalem.
Erdogan, yang telah menjadi kritikus vokal Israel selama perang melawan Palestina di Gaza, menyerukan negara-negara Islam pada akhir pekan untuk membentuk aliansi melawan apa yang ia gambarkan sebagai "ekspansionisme" Israel.
Berbicara setelah rapat kabinet di Ankara, Erdogan mengatakan Israel menargetkan masjid Al-Aqsa di Yerusalem sebagai bagian dari dorongan "ekspansionis"-nya. Yerusalem dan masjid tersebut - yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount - adalah "garis merah" Ankara, tambahnya.
Organisasi Kerja Sama Islam memiliki 57 negara anggota dan mengklaim sebagai suara kolektif dunia Muslim.
"Tidak terpikirkan bagi OKI, yang bertugas untuk mengurus masalah Yerusalem, untuk tetap acuh tak acuh terhadap serangan-serangan ini. "Sangat mendesak bagi organisasi untuk bersidang di tingkat pimpinan tanpa membuang waktu lagi," kata Erdogan.
Ia menambahkan bahwa Turki akan mengajukan permohonan ke Mahkamah Internasional di Den Haag atas pembunuhan Israel terhadap seorang wanita Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi, dalam sebuah protes di Tepi Barat minggu lalu.
"Kami akan mengambil setiap langkah hukum agar darahnya tidak menetes ke tanah," kata Erdogan.
"Pimpinan Israel yang melakukan genosida akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang telah dilakukannya," tambah Erdogan.