Tembus Level Tertinggi Lagi, Kapitalisasi Bitcoin Dekati USD1 Triliun

Ilustrasi bitcoin. Foto: Unsplash.

Tembus Level Tertinggi Lagi, Kapitalisasi Bitcoin Dekati USD1 Triliun

Arif Wicaksono • 13 February 2024 12:25

Jakarta: Harga bitcoin (BTC) telah mencapai USD50 ribu per keping untuk pertama kalinya sejak Desember 2021. BTC naik lebih dari 15 persen selama tujuh hari terakhir dan telah meningkat sebesar 17,40 persen sejak 1 Februari 2024.

Sementara, kapitalisasi pasar bitcoin juga mendekati angka USD1 triliun, saat ini sebesar USD980 miliar dan naik lebih dari 130 persen dibandingkan Februari 2023 di angka USD415 miliar.
 

baca juga:

Bitcoin Bisa Tembus USD100.000/Keping



Selasa pagi pukul 08.00 WIB, BTC bertengger di level USD50.154 per keping naik sekitar 4,15 persen dalam 24 jam terakhir. Adapun, total kapitalisasi pasar aset kripto berada di level USD1,828 triliun, naik sebesar 3,69 persen dalam 24 jam terakhir.

Menguatnya BTC sepanjang seminggu terakhir salah satunya disebabkan arus keluar (outflow) yang melambat dari GBTC Grayscale mencatat arus keluar terendahnya sebesar USD51,8 juta yang keluar dari ETF tersebut pada 9 Februari, menandai penurunan 91 persen dari rekor arus keluar harian sebesar USD620 juta pada 23 Januari 2024.

Menurut data dari platform analisis kripto SoSoValue.ETF Bitcoin Spot Amerika Serikat yang baru menghasilkan arus masuk bersih sebesar USD541 juta pada 9 Februari, menandai hari arus masuk terbesar untuk produk tersebut, tidak termasuk hari pertama perdagangan.

Gerak bitcoin secara teknikal

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan secara teknikal level USD50 ribu per keping akan menjadi psikologis support dan jika mampu bertahan di level tersebut ada potensi lanjut reli ke USD52 ribu per keping.

"Sementara jika turun di bawah USD50 ribu per keping potensi penurunan ke support terdekat di USD48 ribu per keping. Diharapkan antisipasi perubahan tren jangka pendek karena pekan ini ada rilis data inflasi AS.” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 Februari 2024.

Sementara, jangka panjang masih akan bullish, melihat berbagai sentimen positif seperti bitcoin halving yang akan terjadi pada April 2024. Bitcoin halving akan berdampak pada pasokan bitcoin yang masuk ke pasar.  

Sebagai gambaran, setelah halving ketiga di 2020, hanya 900 bitcoin yang baru ditambang yang masuk ke pasar setiap hari dimana akan segera turun menjadi 450 bitcoin per hari ketika halving bitcoin terjadi pada April.

Peristiwa penting minggu ini

Pekan ini, pasar kripto bersiap menghadapi data penting seperti CPI dan PPI minggu ini, hasil data tersebut berpotensi dapat berdampak pada bitcoin dan altcoin. Pelaku pasar telah menurunkan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga pada Maret.

Namun, Federal Reserve sedang mempertimbangkan penundaan pemotongan hingga Mei-Juni karena alasan yang tidak terhindarkan. Selain itu, data pada Selasa ini akan menjadi krusial dalam membentuk sentimen pasar.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat diperkirakan akan naik sebesar 0,2 persen pada Januari, konsisten dengan kenaikan Desember. Selain itu, Core CPI, yang mengesampingkan harga pangan dan energi yang fluktuatif, diperkirakan akan naik sebesar 0,3 persen pada Januari, mencerminkan kenaikan Desember.

IHK Amerika Serikat

Sementara itu, dari tahun ke tahun, IHK diproyeksikan akan naik sebesar 2,9 persen pada Januari, sedikit lebih rendah dari Desember sebesar 3,4 persen. Sementara itu, IHK Inti diperkirakan akan meningkat menjadi 3,7 persen YoY, turun dari 3,9 persen pada Desember.

Di sisi lain, Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat yang dirilis pekan ini diprediksi menjadi 0,7 persen YoY, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar satu persen. Sementara itu, IHP Inti diperkirakan akan meningkat menjadi 1,60 persen YoY, turun dari 1,8 persen pada Desember.

"Menjelang rilis data seputar inflasi atau kebijakan moneter seringkali mempengaruhi pergerakan aset kripto. Termasuk data penting minggu ini IHK dan IHP, jika angkanya sesuai dengan ekspektasi pasar atau lebih rendah maka berpotensi akan berdampak positif bagi pasar kripto. Sementara jika, hasilnya di atas ekspektasi pasar maka potensi terjadinya tekanan dalam jangka pendek,” kata Panji.

Panji melanjutkan, pelaku pasar menantikan petunjuk pejabat The Fed terhadap keputusan pemotongan suku bunga Federal Reserve pada periode Mei-Juni 2024.

"Dengan harapan pemotongan suku bunga, harga kripto mungkin mengalami volatilitas yang meningkat akibat dari tren makroekonomi yang berubah.” tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)