Presiden AS Joe Biden. (AP)
Willy Haryono • 12 February 2024 18:44
Wilmington: Joe Biden, orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Tel Aviv tidak boleh melanjutkan operasi militer di Rafah tanpa rencana menjamin keselamatan sekitar 1 juta warga sipil Palestina yang berlindung di sana, kata Gedung Putih.
Biden menegaskan kembali tujuan bersama AS-Israel untuk mengalahkan kelompok Hamas dan memastikan keamanan jangka panjang Israel.
Tetapi ia juga menyerukan "langkah-langkah mendesak dan spesifik" untuk meningkatkan jumlah dan konsistensi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina yang terjebak di Gaza, ujar Gedung Putih.
Badan-badan bantuan mengatakan serangan terhadap Rafah, yang terletak di bagian selatan Gaza di perbatasan dengan Mesir, akan menjadi bencana besar.
Militer Israel memerintahkan warga sipil untuk mengungsi ke selatan sebelum serangan sebelumnya terhadap kota-kota Gaza, namun kini tidak ada tempat yang jelas untuk dituju dan lembaga-lembaga bantuan mengatakan banyak warga sipil berpotensi tewas dalam operasi Israel.
Presiden Biden "menegaskan kembali pandangannya bahwa operasi militer di Rafah tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk memastikan keamanan dan dukungan bagi lebih dari satu juta orang yang berlindung di sana," kata Gedung Putih, mengutip dari laman NTD, Senin, 12 Februari 2024.