Ilustrasi minyak goreng. Foto: Metro TV
Media Indonesia • 15 March 2024 10:45
Jakarta: Pemerintah dinilai tidak memiliki alasan untuk untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah.
Periset dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan demikian lantaran produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) saat ini tengah berlimpah di tengah menurunnya permintaan ekspor.
"Dari sisi produksi, tidak ada faktor signifikan yang mendorong penaikan harga. Dari sisi suplai juga semestinya cukup tersedia banyak karena permintaan minyak CPO dunia sedang lesu. Jika HET mesti naik, itu pasti karena masalah distribusi," ujar Eliza dilansir Media Indonesia, Jumat, 15 Maret 2024.
Hal itu disampaikannya untuk menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Rabu, 13 Maret 2024.
Menurut Zulkifli, penaikan harga minyak goreng curah sudah tak bisa dihindari lagi karena lesunya ekspor CPO dan berujung pada menurunnya realisasi pemenuhan kebutuhan domestik (domestic market obligation/DMO) yang mesti dipatuhi produsen.
Untuk saat ini, pemerintah masih menahan HET lama sampai Idulfitri 2024 usai.
Baca juga:
Kenaikan HET Minyak Goreng Bikin UMKM Makin Sengsara |