Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Dok. Istimewa
Candra Yuri Nuralam • 5 March 2024 14:09
Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mempertanyakan lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ramai dibicarakan saat ini. Dia menilai fenomena itu janggal karena bertolak belakang dengan hasil hitungan cepat atau quick count.
“Di pileg kan kalau quick count biasanya itu selarasnya sama, karena dia menggunakan metode ilmiah. Nah sekarang ini berbeda, kenapa tiba-tiba naik?” kata Sahroni di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 5 Maret 2024.
Sahroni mengatakan lonjakan suara PSI patut dipertanyakan karena berbeda dengan hasil riset para lembaga survei dalam penghitungan cepat. Apalagi, perbedaannya cuma di satu partai.
“Kalaupun mau naik, kenapa hanya salah satu partai? Nah dinamika politik per lima tahun itu di level lapangan ada, tuh, naik turun, salah input angka, itu normal,” ujar Sahroni.
Kenaikan signifikan yang hanya menguntungkan PSI pun dinilai patut dicurigai. Sahroni mengamini hitungan cepat bukan patokan, tapi, perbedaan pendapatan suaranya harusnya tidak jauh.
“Ini kan hampir 800 ribu TPS (tempat pemungutan suara). Kalau demikian semua metode penghitungan yang kiranya salah, entah siapa bikin yang salah,” ucap Sahroni.
Baca juga: Respons Penggelembungan Suara PSI, KPU Berpatokan pada C Hasil |