Mentan Siapkan Daerah di Jawa dan Luar Jawa Sebagai Penyangga Ancaman El Nino

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok Kementan.

Mentan Siapkan Daerah di Jawa dan Luar Jawa Sebagai Penyangga Ancaman El Nino

Kautsar Widya Prabowo • 19 July 2023 10:08

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa daerah penyangga dampak El Nino dari sisi ketahanan pangan. Daerah tersebut berada di Jawa dan luar Jawa.

"Tiga di Jawa, kemudian Sumtra Selatan (Sumsel), Sumatra Utara (Sumut), Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selata. Daerah daerah yang kita berharap yang masih ada lahan gambutnya," ujar Syahrul ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juli 2023.

Syahrul meminta kepala daerah yang wilayahnya menjadi penyangga ancaman kekeringan dapat mempersiapkan secara matang. Ia juga menyebut ada 500 ribu hektare lahan di enam provinsi yang akan dimaksimalkan penanamannya untuk menghadapi El Nino.

"Ini kita akan mengambil langkah serempak pada Agustus, dan kita berharap kurang lebih 500 ribu hektare energi baru atau yang di engine dari kita menghadapi El Nino," jelas dia. 

Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Syharul telah menginstruksikan untuk memetakan daerah yang kondisi airnya cukup. Agar di daerah tersebut dilakukan penanaman padi dan tanaman pangan secara optimal.

"Mana daerah yang masih hijau berarti airnya sangat cukup. Oleh karena itu, harus dibackup dengan upaya-upaya optimalisasi pertanaman dan upaya pengendalian lainnya," beber dia. 

Kemudian, daerah yang berstatus kuning atau kondisi airnya cukup agar dilakukan intervensi pembuatan embung dan lainnya. Sedangkan daerah dengan status merah atau sulit air dapat disiapkan lumbung pangan khusus.

"Daerah merah tentu saja dipersiapkan beberapa komoditi lain varitas-varitas tahan air, dan kemungkinan disikapi dengan persiapan lumbung pangan khusus," jelas Syahrul.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut puncak El Nino diprediksi terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Kondisi itu berpotensi menyebabkan kekeringan hingga berdampak terhadap ketahanan pangan.

Hal itu disampaikan Dwikorita usai menghadiri rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), membahas antisipasi dan kesiapan dalam menghadapi ancaman fenomena iklim El Nino di Istana Merdeka, Jakarta. 

"Tadi sudah dikoordinasikan antisipasinya sudah dimulai sejak bulan Februari April itu sudah berjalan perlu diperkuat," ujar Dwikorita. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)