PAN Menilai Jokowi Terang-terangan Bersikap Tidak Netral di Pemilu 2024

PAN Menilai Jokowi Terang-terangan Bersikap Tidak Netral di Pemilu 2024

PAN Menilai Jokowi Terang-terangan Bersikap Tidak Netral di Pemilu 2024

Kautsar Widya Prabowo • 7 May 2023 21:46

?Partai Amanat Nasional (PAN) memandang Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih suka berterus terang terhadap sikapnya dalam Pilpres 2024. Hal ini terlihat saat Presiden mengumpulkan enam ketua umum partai politik (parpol) di Istana Negara. 

"Presiden Jokowi suka berterus-terang sikapnya. Tidak sembunyi-sembunyi," ujar Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, kepada Medcom.id, Minggu (7/5/2023). 

Viva menilai tidak ada aturan konstitusi dan etika politik yang dilanggar oleh Presiden Jokowi saat terlibat politik praktis. Ia menekankan kursi presiden sendiri merupakan jabatan politik.

"Proses merumuskan koalisi partai pemerintah adalah bagian dari proses politik. Jika presiden ikut proses politik, tidak ada peraturan perundang-undangan yang dilanggar," jelas Viva.  

Sebelumnya, Jokowi mengumpulkan enam ketua umum parpol di Istana, Selasa, 2 Mei 2023. Keenamnya yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah menitipkan pesan ke Presiden Jokowi melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan. Surya Paloh berpesan agar Kepala Negara menjaga netralitas menyikapi kontestasi Pemilu 2024.

 "Menginginkan (Jokowi netral), iya dong. Bukan sekadar menginginkan, mengharuskan bahkan," kata Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto di Jakarta dikutip Sabtu, 6 Mei 2023. 

Sugeng menekankan Surya Paloh sejatinya ingin menciptakan kondusivitas dan stabilitas bangsa jelang Pemilu 2024. Surya Paloh menilai kondisi politik sedang tidak sehat. 

Terlebih saat Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) koalisi pemerintah dengan Jokowi. Padahal, Partai NasDem merupakan salah satu parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Memang Pak Surya melihat bahwa hal-hal yang selama ini berlangsung kalau diamati Pak Surya itu kurang sehat. Bahwa, bahkan disebut tidak sehat kalau caranya begini," ujar Sugeng.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)