Penurunan Cadangan Devisa Tak Perlu Dikhawatirkan

Ilustrasi cadangan devisa dalam bentuk dolar AS. Foto: Pexels.

Penurunan Cadangan Devisa Tak Perlu Dikhawatirkan

Media Indonesia • 9 July 2023 10:07

Jakarta: Penurunan nilai cadangan devisa karena adanya pembayaran utang luar negeri maupun bunganya dinilai merupakan hal wajar. Sebab itu merupakan salah satu manfaat dari keberadaan cadangan devisa negara. Untuk itu, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari penurunan cadangan devisa yang terjadi saat ini.
 
"Cadangan devisa memang ada waktunya digunakan, terutama untuk membayar cicilan pokok dan bunga utang. Kenapa harus dikhawatirkan cadangan devisa mengalami dinamika ada kenaikan dan ada penurunan?" ujar Direktur Eksekutif Segara Institute Research Piter Abdullah saat dihubungi, Minggu, 9 Juli 2023.
 
Sama halnya seperti tabungan, posisi cadangan devisa akan cenderung dinamis, alih-alih statis. Ketika diperlukan, cadangan devisa dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Demikian sebaliknya, kata Piter.
 
Pembayaran utang luar negeri tak serta merta menghabiskan cadangan devisa yang dimiliki negara. Apalagi, kata Piter, cadangan devisa yang berkurang itu juga akan ditambal dengan ditambal dengan masuknya cadangan devisa baru.
 
"Kalau turunnya benar-benar menghabiskan hampir seluruh tabungan mungkin kita perlu khawatir. Tapi kalau turun sedikit dan kita juga tahu masih akan ada yg masuk lagi, kita tidak perlu khawatir," jelasnya.
 
Posisi cadangan devisa tak langsung pengaruhi pergerakan rupiah
 
Piter menambahkan, cadangan devisa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir juga menunjukkan posisi yang terbilang aman. Pada 2021, cadangan devisa berkisar USD135 miliar dan naik di 2022 di kisaran USD144 miliar.
 
Dia meyakini cadangan devisa Indonesia akan berkisar USD135 miliar hingga USD140 miliar di 2023 ini. Karenanya, tak perlu ada yang dikhawatirkan dari posisi cadangan devisa Indonesia saat ini.
 
Piter juga menilai posisi cadangan devisa tidak langsung mempengaruhi nilai tukar rupiah. Pasalnya, nilai tukar rupiah lebih banyak dipengaruhi langsung oleh permintaan dan penawaran valas, serta sentimen pasar.
 
Adapun dari laporan Bank Indonesia, pada Juni 2023 posisi cadangan devisa Indonesia tercatat USD137,5 miliar, turun dari posisi sebelumnya USD139,3 miliar. Penurunan tersebut utamanya terjadi karena pembayaran utang luar negeri pemerintah.
 
Bank sentral juga melaporkan nilai cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
 
BI turut menilai cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
 

(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)