Sri Sultan Khawatir Warga Nekat Jual Murah Sapi Terpapar Antraks

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Sri Sultan Khawatir Warga Nekat Jual Murah Sapi Terpapar Antraks

Media Indonesia • 6 July 2023 18:26

Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X sangat menyayangkan munculnya kasus antraks di Gunungkidul yang terjadi sejak Juni 2023. Sri Sultan memahami masyarakat menyayangkan hewan yang dipeliharanya mati secara tiba-tiba.

Namun, mengonsumsi hewan ternak yang telah mati adalah hal tidak bisa dibenarkan karena sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Sudah tahu antraks ya dimakan bersama, eman-eman kalau terus dipendam (sayang kalau langsung dikubur). Ini kan masalah, mungkin literasinya jalan, tapi mungkin kurang teliti memeriksa jadi sulit. Hal ini selalu terulang, malah korban makin banyak,” paparnya, Kamis, 6 Juli 2023.

Sri Sultan sekaligus berharap masyarakat dapat menguburkan hewan yang mati secara tiba-tiba, bukan malah mengonsumsinya. Kasus antraks yang muncul di Gunungkidul karena hewan ternaknya mati kemudian disembelih dan dimakan bersama.

Kasus ini terus berulang karena masyarakat sendiri menyepelekannya. Mereka seharusnya langsung menguburkan hewan ternaknya jika mati tiba-tiba. Sri Sultan HB justru khawatir, masyarakat yang mengetahui hewan peliharaannya mengalami gejala antraks malah tetap menjualnya agar kerugiannya tidak besar. Sri Sultan pun meminta OPD terkait dapat menggencarkan literasi kembali kepada publik.

“Sekarang tanya saja, harga yang kena antraks itu sama dengan harga pasaran atau lebih murah. Kalau dijual lebih murah, berarti penjualnya sudah tahu kalau sapi itu terkena antraks," kata Sri Sultan.

Semisal harga jual dipasaran Rp20-30 juta, tapi hanya dijual Rp15 juta. Hal seperti itu yang sulit bahkan tidak bisa antisipasi. Lebih lanjut, Sri Sultan meminta selain memeriksa hewan ternak, petugas juga harus lebih tegas dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penanganan yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan terhadap hewan ternak yang terjangkit antraks.

Pemahaman mengenai gejala penyakit antraks pada hewan ternak juga harus diberikan, termasuk bagaimana penularan dan bahaya penyakit antraks pada manusia, serta cara mengobatinya.

“Pemeriksaan hewan yang lewat itu juga lebih teliti, tapi juga kalau ada antraks yang ada di situ ya memang pengertian disisihkan dan harus tidak dimakan terus dikubur itu sesuatu yang jadi penting gitu,” paparnya.

Petugas pos harus mampu memberikan berbagai pemahaman tersebut demi menumbuhkan kesadaran yang lebih baik pada masyarakat. "Selama itu nggak pernah dilakukan, ya enggak pernah akan bisa selesai,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan juga mengimbau, masyarakat tidak mengkonsumsi daging dari ternak yang terjangkit antraks. Apabila mulai merasakan gejala tertular penyakit antraks, mereka diharapkan segera melakukan pengobatan untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih berat nantinya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)