Ilustrasi banjir. (Medcom.id)
Marcheilla Ariesta • 5 July 2023 20:55
Ulaanbaatar: Ratusan orang di ibu kota Mongolia, Ulaanbaatar mengungsi di saat banjir besar menggenangi apartemen bawah tanah mereka. Pihak berwenang pun menempatkan wilayah ibu kota dalam siaga tinggi.
Sebagian besar wilayah Asia dilanda cuaca ekstrem. Menurut para ilmuwan, hal ini diperparah oleh perubahan iklim, dengan lebih dari 12 orang tewas akibat hujan deras di Tiongkok sejak Senin.
Di Ulaanbaatar yang biasanya kering, pekan ini ditempa hujan deras hingga menggenangi sungai, membanjiri apartemen bawah tanah, dan menjebak mobil.
Warga Distrik Bayanzurkh yang tinggal dekat sungai Selbe mengatakan, mereka telah bekerja sejak dini untuk meningkatkan ketinggian bendungan lokal dan membendung air yang naik akibat hujan lebat.
"Tetangga kami mulai membawa tanah dan batu dari tempat lain untuk menambah lapisan pada bendungan pada pukul 3 pagi," kata seorang warga, dilansir dari AFP, Rabu, 5 Juli 2023.
"Level sungai mencapai bendungan pada pukul 1 dini hari tadi malam, jadi kami bekerja semalaman dan berhasil mencegah apartemen kami kebanjiran," tambahnya.
Listrik juga diputus di beberapa gedung sebagai tindakan pencegahan. Kantor berita negara, Montsame melaporkan, sejumlah jalan di ibu kota telah ditutup.
Hujan diperkirakan akan berlanjut selama dua hari lagi, menurut badan cuaca negara itu.
Pemerintah mengumumkan "siaga tinggi" di Ulaanbaatar pada Rabu, dengan Perdana Menteri Luvsannamsrai Oyun-Erdene memerintahkan "langkah-langkah yang diperlukan" diambil sebagai tanggapan.
Mongolia secara tradisional dingin dan kering, dan curah hujan tahunan berkisar antara 50 hingga 400 milimeter, meninggalkan infrastruktur ibu kota, termasuk sistem pembuangan limbah, tidak siap menghadapi hujan deras yang berkelanjutan.