Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Dokumen Kementerian Perindustrian
Annisa Ayu Artanti • 29 August 2023 11:51
Jakarta: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menampik ada anggapan Indonesia masuk dalam tahap deindustrialisasi. Pasalnya, beberapa data menyatakan ekonomi dan industri di Indonesia tetap tumbuh.
Ia membeberkan, kondisi industri manufaktur masih pada level yang cukup kuat, khususnya investasi yang melaju dengan realisasi pada semester I-2023 yang mencapai Rp687,7 triliun, meningkat 16,1 persen dibanding semester I-2022. Lalu, kontribusi sektor industri hampir mencapai 40 persen terhadap realisasi investasi nasional.
Dia juga mengatakan groundbreaking pabrik sel dan panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia di Kendal kemarin menandakan kegiatan industri di Tanah Air masih berjalan.
"Kegiatan hari ini sekaligus mematahkan teori dan pandangan yang mengatakan Indonesia sedang dalam tahap deindustrialisasi," kata Agus dalam siaran pers, Selasa, 29 Agustus 2023.
Agus mengapresiasi kepada PT Trina Mas Agra Indonesia atas komitmennya dalam membangun industri modul surya dan sel surya di Indonesia. Menurutnya, ini merupakan langkah yang baik dalam rangka ikut menyukseskan program Indonesia Net Zero Emission 2060.
Baca juga: Kemenperin Klaim Tekan Emisi Sektor Industri
“Investasi pabrik sel dan panel surya ini merupakan batu loncatan untuk perkembangan industri modul surya Indonesia, mendukung subtitusi impor dengan menyediakan produk modul surya yang berkualitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas dia.
Investasi tersebut juga menandakan Indonesia masih merupakan tujuan strategis investasi, sejalan dengan berbagai kebijakan dan inisiatif yang ditetapkan oleh pemerintah untuk untuk menarik investasi domestik dan internasional, yang menghasilkan pendirian industri baru dan perluasan industri yang ada.
Menurut Wakil Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa, Tbk, Lokita Prasetya yang mewakili manajemen Trina Mas Agra Indonesia, tujuan utama pembangunan pabrik adalah untuk mendukung program peningkatan bauran EBT pemerintah Indonesia dan PT PLN (Persero) melalui penyediaan sel surya dan panel surya produksi dalam negeri yang sesuai dengan tingkat konsumsi dalam negeri dengan merek yang bankable.
“Kami optimistis beroperasinya pabrik ini akan mendukung upaya bersama bangsa Indonesia menyediakan sumber energi yang bersih serta terbarukan," ucap Lokita.