Ilustrasi. FOTO: AFP
Angga Bratadharma • 11 June 2023 17:10
New Delhi: Bank sentral India memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga pinjaman utamanya pada pertemuan kebijakannya, seperti yang diantisipasi secara luas. Hal itu karena bank sentral sedang menilai dampak kenaikan suku bunga di masa lalu di tengah perlambatan inflasi.
Mengutip The Business Times, Minggu, 11 Juni 2023, Komite kebijakan moneter (MPC), yang memiliki tiga anggota dari Reserve Bank of India (RBI) dan tiga anggota eksternal, mempertahankan tingkat repo di 6,5 persen dalam keputusan bulat. Semua 64 ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang diambil antara 16 dan 29 Mei meramal suku bunga tidak berubah.
"Sikap kebijakan RBI dipertahankan sebagai penarikan akomodasi untuk memastikan inflasi secara progresif sejalan dengan target komite sambil tetap mendukung pertumbuhan," kata Gubernur RBI Shaktikanta Das.
"Tujuan kami adalah mencapai target inflasi empat persen, dan menjaga inflasi dalam kisaran nyaman 2-6 persen tidaklah cukup. Komite akan bertindak segera dan sesuai kebutuhan untuk menjaga ekspektasi inflasi tetap terjaga," tambah Das.
Penahanan suku bunga India kontras dengan tindakan bank sentral baru-baru ini di tempat lain. Sebanyak dua bank sentral utama –Reserve Bank of Australia dan Bank of Canada- telah mengejutkan pasar minggu ini dengan melanjutkan kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi, mendorong imbal hasil obligasi di pasar negara maju.
Das mengatakan bank sentral India melihat pertumbuhan pada periode 2023 hingga 2024 sebesar 6,5 persen, sementara inflasi ritel diperkirakan rata-rata 5,1 persen, kata Das. "Fundamental makroekonomi domestik menguat," pungkasnya.