Bank Sentral Australia Ramal Inflasi Utama Melambat Jadi 3,25% di Akhir 2024

Ilustrasi. FOTO: AFP

Bank Sentral Australia Ramal Inflasi Utama Melambat Jadi 3,25% di Akhir 2024

Angga Bratadharma • 2 August 2023 08:07

Canberra: Bank sentral Australia memutuskan untuk mempertahankan prakiraan ekonominya dari kuartal sebelumnya dan memperkirakan inflasi utama akan melambat menjadi sekitar 3,25 persen pada akhir 2024 dan kembali dalam kisaran 2-3 persen pada akhir 2025.

Mengutip The Business Times, Rabu, 2 Agustus 2023, mengakhiri pertemuan kebijakan di Agustus, Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga 4,1 persen untuk bulan kedua berturut-turut, dengan mengatakan kenaikan yang lalu berfungsi untuk mendinginkan permintaan.

Akan tetapi, mempertahankan peringatan bahwa beberapa pengetatan lagi mungkin diperlukan untuk mengekang inflasi.

Pasar telah condong ke arah jeda, tetapi para ekonom terpecah tentang hasilnya, dengan 20 dari 36 yang disurvei oleh Reuters mengharapkan kenaikan dan sisanya memperkirakan bank akan bertahan. Dolar Australia memperpanjang penurunan sebelumnya menjadi 0,9 persen lebih rendah pada USD0,6660, obligasi berjangka tiga tahun naik delapan tick menjadi 96,22.

Gubernur RBA Philip Lowe menegaskan kembali bahwa jeda itu untuk memberikan waktu lebih lanjut guna menilai dampak kenaikan suku bunga hingga saat ini dan prospek ekonomi. "Suku bunga yang lebih tinggi bekerja untuk membangun keseimbangan yang lebih berkelanjutan antara penawaran dan permintaan dalam perekonomian dan akan terus berlanjut," kata Lowe.

"Secara agregat, pertumbuhan konsumsi telah melambat secara substansial karena kombinasi dari tekanan biaya hidup dan suku bunga yang lebih tinggi," tambahnya.

Suku bunga telah naik 400 basis poin sejak Mei tahun lalu, kampanye pengetatan paling agresif dalam sejarah bank. Yang melegakan bagi pembuat kebijakan, inflasi utama melambat lebih dari yang diharapkan pada kuartal kedua, dan kenaikan suku bunga bekerja untuk memperlambat belanja konsumen karena penjualan ritel mengalami penurunan terbesar tahun ini di Juni.

Namun, inflasi jasa, termasuk lonjakan harga sewa, kemungkinan besar akan kaku, pasar tenaga kerja telah menentang ekspektasi untuk perlambatan dengan tingkat pengangguran tetap mendekati posisi terendah 50 tahun di 3,5 persen, dan harga rumah terus naik di Juli.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)