Budi Arie Ogah Tanggapi Desakan Mundur

Menkominfo Budi Arie Setiadi. Foto: Medcom.id/Fachri

Budi Arie Ogah Tanggapi Desakan Mundur

Fachri Audhia Hafiez • 1 July 2024 15:36

Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi ogah mengomentari desakan agar dirinya mundur. Desakan dari kelompok masyarakat sipil itu buntut peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Budi enggan menanggapi pertanyaan wartawan ihwal desakan mundur usai rapat kerja. Budi justru menjawab urusan PDNS satu suara, yakni akan disampaikan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

"Pak Menko Polhukam, satu suara," ujar Budi di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli 2024.
 

Baca: Hadapi Serangan Siber, Pemerintah Mesti Kompak

Budi kekeh tetap tak menjawab setelah beberapa kali dikonfirmasi media. Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) itu memilih pergi meninggalkan media.

Budi menghadiri rakor tingkat menteri membahas penggantian PDNS yang diserang ransomware di Kemenko Polhukam. Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.

Sebelumnya, Ketua Cyberity atau komunitas keamanan siber, Arif Kurniawan, mendesak Budi Arie untuk mundur dari jabatannya. Budi Arie dianggap gagal mengatasi masalah serangan siber yang mengakibatkan banyak layanan publik di Indonesia lumpuh.

“Kami meminta pimpinan kementerian/lembaga, terutama Menkominfo untuk meminta maaf kepada masyarakat dan mengundurkan diri dari jabatannya. Mengingat krisis keamanan data kali ini diduga terjadi akibat tumpang tindihnya kewenangan dan kelalaian penyelenggara PDN,” ucap Arif dalam keterangannya, Sabtu, 29 Juni 2024.

Petisi mendesak Budi Arie mundur dari jabatannya juga menggema dalam laman change.org. Petisi digagas oleh organisasi SafeNet pada Rabu sore, 26 Juni 2024.

Petisi ini muncul setelah sepekan PDNS yang berisi data-data pemerintah dan publik diretas. Salah satu hal yang disoroti SafeNet adalah belum ada penjelasan lengkap termasuk mitigasi data-data pribadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)