Harga Emas Dunia Terkoreksi Tipis

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Harga Emas Dunia Terkoreksi Tipis

Arif Wicaksono • 19 July 2024 09:12

Jakarta: Laju emas dunia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia mengalami koreksi di tengah terbukanya peluang pemangkasan suku bunga The Fed.
 

baca juga: 

Usai Capai Rekor Tertinggi, Harga Emas Dunia Diprediksi Bakal Terkoreksi

Melansir Investing, Jumat, 19 Juli 2024, harga emas dunia acuan XAU/USD melemah 0,80 persen atau 20,06 bps menjadi USD2.425 per ons. Emas dunia sudah naik sebesar 24,39 persen dalam setahun.

Ringkasan pasar Agrodana Futures menunjukan sentimen pasar digerakkan oleh pernyataan pejabat Fed yang silih berganti memberi tanggapan mereka tentang inflasi. Mereka rata-rata membuka pintu untuk pemangkasan suku bunga di September.

Namun kondisi dolar AS sedikit bertentangan dengan yang terjadi pada imbal hasil Treasury. Awalnya imbal hasil bergerak naik tapi kemudian ditutup turun. Sementara dolar terus mengalami tekanan sejak awal hingga penutupan, tidak lagi menunjukkan posisi safe haven.

Fed New York John Williams mengatakan data terbaru membawa ekonomi AS lebih dekat pada tren disinflasi yang Fed inginkan, tapi Williams ingin melihat lebih banyak data untuk lebih myakinkan.

Williams menambahkan Fed akan mempelajari lebih banyak data antara bulan Juli dan September untuk mendapatkan lebih banyak kepercayaan diri sebelum menurunkan suku bunga. Bahkan Williams mengatakan bahwa penurunan suku bunga bisa dilakukan dalam beberapa bulan mendatang

Bukti penurunan PCE AS

Sementara Gubernur Fed Christopher Waller yang dikenal sebagai pejabat Fed yang tetap pertahankan pandangan hawkish tadi malam terlihat cenderung bergeser ke sisi dovish. Waller mengatakan waktu untuk menurunkan suku bunga semakin dekat berdasarkan analisis skenario potensial.

Waller menambahkan dalam data PCE, Fed menginginkan lebih banyak bukti penurunan tersebut akan berkelanjutan. Tapi saat ini Waller melihat lebih banyak risiko kenaikan pengangguran dibandingkan dengan yang terlihat dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dia menuturkan skenario data inflasi yang tidak merata di masa mendatang masih menunjukkan kemajuan, sehingga membuat penurunan suku bunga dalam waktu dekat menjadi lebih tidak pasti, menjadi hal paling mungkin terjadi.

"Meski demikian, skenario yang menurut Waller lebih mungkin terjadi, dipandang cukup untuk mengarahkan ke pemangkasan suatu saat nanti. Hal ini tetap konsisten dengan pandangan pasar yang menginginkan pemangkasan suku bunga di September," tulis Agrodana Futures.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)