Airlangga Pecut Pengembangan EV Demi Wujudkan Transportasi Ramah Lingkungan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Airlangga Pecut Pengembangan EV Demi Wujudkan Transportasi Ramah Lingkungan

Husen Miftahudin • 14 September 2024 16:09

Jakarta: Pemerintah terus berkomitmen mendorong kebijakan terkait penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk peta jalan pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) hingga 2030. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan juga telah berhasil mengundang para investor untuk turut mendukung pengembangan kendaraan listrik tersebut.
 
"Kita ketahui perkembangan kendaraan listrik bukan hanya menjadi tren global, tetapi juga merupakan bagian penting dari transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau dan yang berkelanjutan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual dalam Periklindo Electric Vehicle (EV) Conference 2024, dikutip dari siaran pers, Sabtu, 14 September 2024.
 
Untuk mendukung investasi di sektor EV, pemerintah mengeluarkan kebijakan antara lain insentif bea masuk atas impor BEV Roda 4 sebesar nol persen, insentif PPnBM untuk BEV Roda 4, serta program insentif motor listrik sebesar Rp7 juta dan berhasil meningkatkan penjualan EV di Indonesia.
 
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik semua merek sejak Januari hingga Juli 2024 sebanyak 17.826 unit, dan angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
 
"Teknologi EV berkembang sangat pesat, terutama dalam pengembangan baterai berefisiensi tinggi dan jaringan pengisian daya. Di dalam teknologi baterai juga terdapat sejumlah keunggulan yang salah satunya sodium ion yang saat ini terus dipelajari," ungkap Airlangga.
 

Baca juga: 2030, Pemerintah Targetkan 6 Juta Motor Konvensional Dikonversi Jadi Motor Listrik
 

Berikan harga terjangkau

 
Pengembangan kendaraan listrik tidak hanya berfokus pada bidang teknologi, Airlangga mengutarakan faktor konsumen dan keberlanjutan juga merupakan hal yang penting.
 
Dari sisi konsumen, sebut dia, terdapat beberapa hal yang perlu terus diperhatikan mulai harga yang terjangkau hingga informasi yang jelas tentang manfaat kendaraan listrik.
 
Masyarakat perlu diedukasi agar mengerti dalam pemanfaatan teknologi EV. Untuk itu, kerja sama lintas sektor sangat diperlukan.
 
Airlangga dalam kesempatan tersebut mengungkapkan perkembangan industri kendaraan listrik sampai saat ini cukup positif. Perkembangan EV ini perlu terus didorong untuk mewujudkan masa depan transportasi yang ramah lingkungan, inklusif, dan modern.
 
"Kendaraan listrik menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan produksi kendaraan listrik di Indonesia perlu didasarkan pada praktik yang ramah lingkungan mulai dari hulu hingga hilir," tutup Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)