Para mahasiswa di Bangladesh memprotes sistem kuota pekerjaan. (EPA)
Willy Haryono • 5 August 2024 21:12
Jakarta: Unjuk rasa diwarnai kericuhan melanda Bangladesh sejak bulan lalu terkait sistem kuota pekerjaan. Hari Senin ini, 5 Agustus 2024, Perdana Menteri Sheikh Hasina memutuskan mundur di tengah tekanan besar para demonstran.
Sheikh Hasina juga melarikan diri ke luar negeri bersama saudara perempuannya.
“Mencermati perkembangan situasi dan kondisi keamanan terkini di Bangladesh, KBRI Dhaka telah meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II,” sebut pernyataan di website Kementerian Luar Negeri RI.
“Memperhatikan keselamatan dan keamanan, diimbau kepada para WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas luar rumah untuk hal-hal non-esensial, serta menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi,” sambungnya.
Para WNI juga diharapkan dapat terus menjaga komunikasi serta mengikuti langkah-langkah kontingensi yang ditetapkan KBRI Dhaka.
“Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Bangladesh, diimbau untuk menunda perjalanan ke Bangladesh, sampai situasi dan kondisi keamanan membaik,” tutur Kemenlu RI.
Dalam kondisi darurat, segera laporkan kondisi kepada otoritas keamanan setempat dan hotline KBRI Dhaka.
1.? ?KBRI Dhaka: (+880) 1614444552
2.? ?Direktorat Pelindungan WNI Kemlu: (+62) 812 9007 0027
Baca juga: Mundur dari Jabatan PM Bangladesh, Sheikh Hasina Kabur ke Luar Negeri