Asap dari serangan Israel di Gaza. (AP)
Willy Haryono • 13 November 2023 07:02
Gaza: Pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza, terutama di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, semakin intens sepanjang Minggu, 12 November 2023.
Ribuan staf, pasien dan pengungsi masih terjebak di dalam Rumah Sakit Al-Shifa tanpa pasokan listrik dan berkurangnya pasokan kebutuhan pokok. Suara tembakan bahkan terdengar di dalam rumah sakit.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, kecuali jika mencakup pembebasan hampir 240 sandera yang ditawan Hamas sejak 7 Oktober lalu. Netnyahu mengatakan bahwa Israel mengerahkan "kekuatan penuh" dalam perang terbaru ini, dengan bertujuan mengakhiri 16 tahun kekuasaan Hamas di Gaza.
Warga Palestina melaporkan serangan udara besar-besaran dan penembakan, termasuk di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa sepanjang hari Minggu kemarin. Israel, tanpa memberikan bukti, menuduh Hamas menyembunyikan pos komando di dalam dan di bawah kompleks Rumah Sakit Al-Shifa. Tuduhan tersebut dibantah Hamas dan staf rumah sakit.
"Kami bermalam dengan rasa panik menunggu kedatangan mereka," kata Ahmed al-Boursh, seorang warga yang berlindung di rumah sakit. "Mereka ada di luar, tidak jauh dari gerbang," sambungnya, tanpa mengelaborasi lebih lanjut, seperti dikutip dari laman Asharq al-Awsat.
Generator terakhir Rumah Sakit Al-Shifa telah kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu, menyebabkan kematian tiga bayi prematur dan empat pasien lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Dikatakan bahwa 36 bayi lainnya berisiko meninggal tanpa adanya pasokan listrik.
Wakil Menteri Kesehatan Gaza Munir al-Boursh mengatakan bahwa sejumlah penembak jitu Israel telah dikerahkan di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, menembaki setiap gerakan di dalam kompleks tersebut. Ia mengatakan serangan udara telah menghancurkan beberapa rumah di sebelah rumah sakit, menewaskan tiga orang, termasuk seorang dokter.
"Ada korban luka di dalam rumah, dan kami tidak dapat menjangkau mereka," katanya kepada saluran televisi Al Jazeera. "Kita tidak bisa menjulurkan kepala ke luar jendela," sambungnya.
Baca juga: Penembak Jitu Israel Targetkan Pasien di Dalam Rumah Sakit Al-Shifa