Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplash.
Tokyo: Harga minyak dunia terkoreksi pada pembukaan perdagangan hari ini. Minyak dunia masih terdorong sinyal suku bunga bakal bertahan lebih tinggi yang bisa menekan permintaan minyak dunia.
Melansir Investing.com, Selasa, 11 Juni 2024, harga minyak Brent berjangka untuk Agustus 2024 melemah 0,09 persen ke level USD81,56 per barel. Kemudian harga minyak WTI berjangka untuk Juli 2024 melemah 0,06 persen ke level USD77 per barel.
Laporan terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menunjukkan pasar tenaga kerja AS tetap kuat dengan penambahan 272 ribu pekerjaan pada Mei, jauh melebihi perkiraan 185 ribu dan angka April sebesar 165 ribu.
Data ini memperkuat spekulasi Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya. Peluang untuk pemotongan suku bunga pada September telah turun dari 55 persen menjadi 47 persen, menunjukkan kebijakan moneter ketat akan bertahan. Penguatan USD ini merupakan faktor utama yang menekan harga minyak dunia.
Dorongan harga minyak dunia
Minyak dunia mendapatkan sentimen ketika AS dapat mempercepat laju pengisian kembali Cadangan Minyak Strategis ketika pemeliharaan persediaan selesai pada akhir tahun ini. Menteri Energi Jennifer Granholm mengatakan ingin membeli kembali minyak dengan harga sekitar USD79 per barel.
Analis Goldman Sachs memperkirakan Brent akan naik menjadi USD86 per barel pada kuartal ketiga, mencatat dalam sebuah laporan bahwa permintaan transportasi musim panas yang kuat akan mendorong pasar minyak ke dalam defisit kuartal ketiga sebesar 1,3 juta barel per hari (bph).