Permintaan Hamas, Bahas Gencatan Senjata Lewat Mediator

Hamas minta perundingan gencatan senjata lewat mediator. (Arab News)

Permintaan Hamas, Bahas Gencatan Senjata Lewat Mediator

Marcheilla Ariesta • 12 June 2024 09:56

Gaza: Kelompok Palestina Hamas mengatakan, faksi-faksi Palestina telah meminta perundingan tidak langsung dengan Israel, melainkan melalui mediator. Ini sebagai tahapan untuk melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata Gaza yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden dengan 14 suara mendukung dan hanya Rusia yang abstain.

Pada 31 Mei, Biden mengatakan bahwa Israel telah mengajukan kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan dan rekonstruksi Gaza.

Israel menegaskan bahwa mereka tidak akan mengakhiri serangannya di Gaza sampai semua tujuannya tercapai, termasuk melenyapkan Hamas dan memulihkan sandera yang ditahan di wilayah tersebut, sementara Hamas mengatakan pihaknya tidak akan menerima rencana tersebut tanpa gencatan senjata permanen.

“Faksi perlawanan, yang dipimpin oleh Hamas dan Jihad Islam, telah meminta mediator untuk melakukan negosiasi tidak langsung guna menerapkan resolusi Dewan Keamanan,” Ali Baraka, anggota pimpinan Hamas di luar negeri, dilansir dari Anadolu, Rabu, 12 Juni 2024.

Baraka menekankan, resolusi tersebut membutuhkan mekanisme praktis dan tindak lanjut.

Dia menekankan bahwa kelompok tersebut mendukung setiap perjanjian yang mengarah pada gencatan senjata yang lengkap dan permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.

Sementara itu, pada Selasa malam waktu setempat, Mesir dan Qatar menerima tanggapan dari Hamas dan kelompok Palestina lainnya mengenai proposal gencatan senjata dan pertukaran sandera yang didukung Biden.

Israel telah menghadapi kecaman internasional atas serangannya yang terus menerus terhadap Gaza, yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir di tengah kekurangan bahan pokok dan pembatasan yang dilakukan Israel terhadap pengiriman bantuan.

Hampir 37.200 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak Oktober, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 84.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu perang saat ini.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Baca juga: 24 Jam Terakhir, 40 Warga Palestina Tewas Diserang Israel

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)