Harga Minyak Turun Imbas Meredanya Konflik Timur Tengah

Ilustrasi kilang minyak. Foto: Saudi Aramco.

Harga Minyak Turun Imbas Meredanya Konflik Timur Tengah

Husen Miftahudin • 13 May 2024 11:32

Houston: Harga minyak hari ini terpantau cenderung menurun. Prediksi dari analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, menyoroti dampak dari redanya konflik di Timur Tengah sebagai pemicu utama penurunan harga minyak.

Menurut Fischer, penurunan harga minyak yang cukup signifikan dapat diantisipasi karena konflik-konflik yang sebelumnya mempengaruhi pasokan minyak kini mereda. Ini akan berdampak positif pada daya beli di masa mendatang, karena investor dapat memanfaatkan penurunan harga minyak ini untuk investasi.

Namun, perlu diingat tren harga saat ini masih mendukung penurunan, dipengaruhi oleh daya beli yang menurun dan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).

"Prediksi untuk minggu ini menunjukkan peluang yang cukup baik untuk penurunan harga minyak, memberikan kesempatan bagi para investor yang tertarik pada minyak/WTI untuk memanfaatkannya," tutur Fischer, dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 13 Mei 2024.

Adapun, harga minyak Brent diperkirakan akan turun di bawah USD80 per barel daripada mencapai level USD90 per barel, karena faktor-faktor bearish yang mulai mendominasi. Para analis juga mengungkapkan ada kemungkinan besar harga minyak akan turun di bawah USD80, terutama mengingat situasi geopolitik yang reda dan fundamental pasar yang semakin bearish.
 

Baca juga: Minyak Dunia Bergerak dibawah USD80/Barel
 

Harga minyak diperkirakan cenderung bearish


Selain itu, Macquarie, salah satu perusahaan riset investasi dan keuangan, memperingatkan jalan ke depan untuk harga minyak hingga paruh kedua tahun ini diperkirakan akan cenderung bearish.

Pasokan minyak non-OPEC terus meningkat, sementara permintaan diproyeksikan meningkat sebagai akibat dari inflasi yang persisten.

Meskipun ada spekulasi tentang kemungkinan OPEC memperpanjang pemangkasan produksi, hal ini belum cukup untuk menahan penurunan harga minyak.

Selama sebulan terakhir, harga minyak telah melemah sekitar USD8 per barel dari puncaknya pada Oktober lalu. Faktor utama penurunan ini adalah berkurangnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran.

Selain itu, pemangkasan prospek harga minyak oleh Energy Information Energy juga memberikan tekanan tambahan pada harga, dengan perkiraan Brent 2024 dipangkas menjadi USD87,79 per barel.

"Dengan demikian, situasi pasar saat ini menunjukkan harga minyak cenderung menurun dalam beberapa waktu mendatang, dengan faktor-faktor geopolitik, fundamental pasar, dan perkiraan permintaan yang menjadi pemicu utama," tutup Fischer.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)