Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Mata uang rupiah dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah tekanan dari penurunan suku bunga Tiongkok yang dilakukan untuk menggerakan pasar properti.
Mata uang rupiah melemah 0,11 persen dengan berada pada level Rp15.678 per USD menurut
Bloomberg dilansir Rabu, 21 Februari 2024. Kemudian
Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah melemah 0,09 persen dengan berada pada level Rp15.669 per USD.
Sementara itu
Treasury AS bertenor 10 tahun ditutup melemah 0,002 persen. Kemudian
Treasury AS bertenor 30 tahun naik 0,004 persen. Kemudian yield Treasury 5 tahun turun 0,002 persen.
Volatilitas di ruang valuta asing (valas) dimungkinkan meningkat pada akhir minggu ini, berkat peristiwa berdampak besar dalam kalender ekonomi AS pada Rabu waktu setempat, yakni rilis risalah pertemuan terbaru Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Risalah tersebut akan memberikan tingkat kejelasan yang lebih besar mengenai penilaian bank sentral terhadap prospek inflasi dan kemungkinan waktu penurunan suku bunga pertama, sehingga para pelaku pasar harus menguraikan dan menganalisis dokumen tersebut dengan cermat.
tekanan dari suku bunga Tiongkok
Mata uang rupiah tertekan dengan aksi Bank sentral Tiongkok mengumumkan penurunan suku bunga acuan hipotek dengan menurunkan suku bunga pinjaman lima tahun menjadi 3,95 persen dari 4,20 persen.
Kepala Ekuitas Bank Investasi China Renaissance Andy Maynard mengatakan penurunan suku bunga sangat positif bagi pasar. Bank sentral Tiongkok mengumumkan penurunan suku bunga acuan hipotek terbesar dengan menurunkan suku bunga pinjaman lima tahun menjadi 3,95 persen dari 4,20 persen.
Ini menjadi kabar positif karena sektor properti Tiongkok yang melemah masih menjadi hambatan utama terhadap perekonomian dan sentimen pasar.