Produsen Tenaga Surya Terbesar Dunia Lakukan PHK

PLTS. Foto: Unsplash.

Produsen Tenaga Surya Terbesar Dunia Lakukan PHK

Arif Wicaksono • 19 March 2024 18:55

Beijing: Produsen tenaga surya terbesar di dunia, Longi Green Energy Technology, yang mempekerjakan sebanyak 80 ribu orang, akan memangkas sekitar lima persen tenaga kerjanya. Pemangkasan Hubungan Kerja (PHK) ini menandai pembalikan setelah perusahaan selama bertahun-tahun melakukan ekspansi pesat yang menjadikan negara tersebut sebagai pusat manufaktur tenaga surya global menemui hambatan dari lambatnya pemulihan ekonomi global.
 

baca juga:

Kementerian ESDM Sosialisasikan Peraturan Baru PLTS Atap


Keberhasilan mereka telah membantu upaya memperlambat pemanasan global, menjadikan tenaga surya sebagai sumber energi dengan pertumbuhan tercepat di Bumi. Namun hal ini juga menimbulkan dua konsekuensi negatif bagi pabrikan Tiongkok.

Pertama, adalah tenaga surya menjadi titik fokus perselisihan perdagangan global, karena negara-negara termasuk Amerika Serikat menjadi tidak nyaman bergantung pada Tiongkok dalam transisi energi. Kedua, perluasan pabrik melebihi permintaan, menyebabkan jatuhnya harga sehingga mengurangi margin keuntungan produsen.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah meresponsnya dalam beberapa bulan terakhir dengan berupaya mengendalikan ekspansi dalam negeri, dan pada saat yang sama berinvestasi pada lebih banyak manufaktur di luar negeri.

Salah satu eksekutif tenaga surya Tiongkok mengatakan pada Desember bahwa industri ini sedang beralih dari model buatan Tiongkok dan melayani dunia menjadi model yang lebih bersifat kemitraan untuk memenuhi pasokan pasar global.

Longi yang berbasis di Xi'an adalah bagian dari evolusi tersebut. Perusahaan ini telah memulai produksi dengan mitra lokal Invenergy di sebuah fasilitas di Pataskala, Ohio, yang pada akhirnya akan memproduksi lebih dari 1.000 panel surya per jam.

"Longi mungkin akan mempertahankan ekspansinya di AS, sementara sebagian besar PHK akan terjadi di Tiongkok," kata analis di Daiwa Capital Markets Dennis Ip, dilansir Business Times, Selasa, 19 Maret 2024.

Saham perusahaan turun sebanyak 1,3 persen di Shanghai pada Selasa. Nilainya kini telah anjlok 70 persen dari rekor tertinggi pada akhir 2021, ketika kapitalisasi pasar mencapai USD85 miliar.

Pusat industri tenaga surya

Tiongkok kemungkinan akan tetap menjadi pusat industri tenaga surya di masa mendatang. Hal ini karena sebagian besar pasar domestiknya merupakan pasar domestik terbesar di dunia.

Analis Tenaga Surya di Bloomberg NEF Youru Tan menjelaskan modul-modul buatan Tiongkok yang murah mungkin masih akan menjadi sumber frustasi bagi upaya negara-negara lain dalam membangun rantai pasokan dalam negeri.

Namun rencana produksi luar negeri oleh produsen terkemuka itu kemungkinan akan dilanjutkan karena tantangan yang lebih besar diperkirakan akan terjadi di pasar Tiongkok.

Setelah bertahun-tahun melakukan konsolidasi di Tiongkok, industri tenaga surya jelas ingin mengalihkan sebagian kapasitasnya ke tempat lain. PHK tahun ini tampaknya akan mempercepat penyeimbangan kembali tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)