Kedubes Israel siarkan skenario khalayan Hamas serang Korea Selatan. Foto: RTE
Fajar Nugraha • 28 December 2023 19:36
Seoul: Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan (Korsel) mengundang kontroversi di Korea Selatan. Mereka menyiarkan skenario khalayan yang menunjukkan penyerangan oleh Hamas di Negeri Gingseng.
“Video tersebut, yang tidak lagi tersedia di media sosial kedutaan, menggambarkan skenario menyedihkan di mana seorang wanita Korea Selatan di ibu kota diculik oleh penyerang bersenjata pada Hari Natal, dan dipisahkan secara paksa dari putrinya yang masih kecil,” sebuah klip yang diterbitkan oleh media Korsel, YTN.
Kedutaan Besar Israel menulis, di samping video yang sekarang dihapus yang diposting di akun Facebook-nya pada Selasa 26 Desember 2023: “Pada 7 Oktober, Israel diserang oleh Hamas. 1.200 pria, wanita dan anak-anak terbunuh, dan lebih dari 240 orang disandera di Gaza. "
"Bayangkan jika hal itu terjadi padamu. Apa yang akan kamu lakukan?" video itu menambahkan, seperti dikutip AFP, Kamis 28 Desember 2023.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, Kedubes Israel telah menghapus sebuah video yang menunjukkan skenario khayalan itu.
Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan kepada AFP bahwa video tersebut dianggap "tidak pantas”.
Korea Selatan secara teknis masih berperang dengan Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir, karena konflik militer mereka pada tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Kantor YTN melaporkan bahwa Duta Besar Israel di Seoul Akiva Tor mengatakan dalam sebuah postingan media sosial yang telah dihapus: "Kami telah merekonstruksi insiden teroris mengerikan yang terjadi pada 7 Oktober untuk membantu warga Korea Selatan di Asia Timur, jauh dari Israel, untuk memahami situasi perang saat ini."
Israel telah berulang kali berjanji untuk melanjutkan kampanyenya untuk menghancurkan kelompok pejuang Palestina, Hamas sebagai pembalasan atas serangan berdarah pada 7 Oktober, yang menyebabkan sekitar 1.140 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel.
Militan Palestina juga menyandera sekitar 250 orang, 129 di antaranya masih disandera.
Pengeboman dan invasi darat Israel yang tiada henti di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 21.110 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut jumlah korban terbaru dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
“Pembunuhan dan penculikan warga sipil Israel oleh Hamas tidak dapat dibenarkan. Namun produksi dan distribusi video yang dibuat oleh Kedutaan Besar Israel yang menggambarkan situasi keamanan di negara lain dianggap tidak pantas,” kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam pernyataannya.
“Kami telah menyampaikan posisi kami kepada Kedutaan Besar Israel di Korea Selatan, dan pihak Israel telah mengambil tindakan untuk menghapus video tersebut,” pungkas pihak kementerian.