Harga Minyak Dunia Terpangkas

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Terpangkas

Husen Miftahudin • 23 March 2024 11:57

New York: Harga minyak tergelincir pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) dan datar dalam sepekan karena kemungkinan gencatan senjata di Gaza melemahkan patokan minyak mentah, sementara perang di Eropa dan menyusutnya jumlah rig di Amerika Serikat (AS) meredam penurunan tersebut.

Mengutip Oilprice.com, Sabtu, 23 Maret 2024, Brent berjangka untuk pengiriman Mei 2024 ditutup pada USD85,43 atau turun 35 sen. Sementara minyak mentah AS menetap di USD80,63 per barel, turun 44 sen. Kedua tolok ukur tersebut mencatat perubahan kurang dari satu persen dalam seminggu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meyakini pembicaraan di Qatar dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas. Blinken bertemu dengan para menteri luar negeri Arab dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Kairo ketika perunding di Qatar memusatkan perhatian pada gencatan senjata yang berlangsung sekitar enam minggu.

Sementara itu, dolar AS bersiap untuk meraih kenaikan luas pada minggu kedua setelah penurunan suku bunga Swiss National Bank yang mengejutkan pada Kamis mendukung sentimen risiko global.

Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun kemungkinan gencatan senjata berarti minyak mentah dapat bergerak lebih bebas secara global, jumlah rig minyak AS yang lebih sedikit dan potensi pelonggaran suku bunga AS membantu mendukung harga.
 
Baca juga: Dolar AS Melonjak, Poundsterling Merosot

Jumlah rig minyak AS turun


Ekuitas AS, yang cenderung bergerak berkorelasi dengan harga minyak, mencapai rekor tertinggi setelah Federal Reserve mengakhiri pertemuan regulernya tanpa perubahan suku bunga AS pada Rabu.

Jumlah rig minyak AS turun satu menjadi 509 pada minggu ini, menurut data Baker Hughes, yang mengindikasikan berkurangnya pasokan di masa depan.

Sementara itu, para manajer keuangan menaikkan posisi net long minyak mentah berjangka AS dan opsinya pada minggu lalu, menurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC), dengan gabungan posisi kontrak berjangka dan opsi di New York dan London naik sebanyak 57.394 kontrak menjadi 202.624 kontrak.

Konflik di Eropa Timur juga membuat harga minyak melemah. Rusia melancarkan serangan rudal dan drone terbesar terhadap infrastruktur energi Ukraina dalam perang tersebut hingga saat ini pada Jumat, menghantam bendungan terbesar di negara itu dan menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah, kata Kyiv.

Namun, obrolan telah muncul di pasar bahwa Rusia akan lebih lanjut mendiskon harga barelnya mengingat eskalasi tersebut. Diskon yang lebih besar dapat membuat minyak mentah Rusia lebih menarik bagi pembeli internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)