Mata uang dolar AS. Foto: Unsplash.
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam di sesi perdagangan Eropa pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah pemotongan suku bunga yang mengejutkan oleh Swiss National Bank (SNB) membuat Federal Reserve bersikap lebih hawkish.
Dikutip dari
Investing.com, Sabtu, 23 Maret 2024, indeks
dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,4 persen lebih tinggi pada 104,085, mendekati level tertinggi tiga minggu dan berada di jalur kenaikan minggu kedua.
Perekonomian AS berada pada pijakan yang kokoh
Swiss National Bank menyampaikan kejutan terbesar dalam seminggu yang diisi dengan pertemuan bank sentral, memotong suku bunga dan mengutip kekuatan franc sebagai alasannya.
Franc Swiss, mata uang G10 dengan kinerja terbaik pada 2023, turun lebih dari satu pesen semalam, dan terus turun pada Jumat, dengan USD/CHF naik 0,4 persen menjadi 0,9009, naik mendekati paritas.
Langkah ini telah mendorong para pedagang untuk menilai kembali kemungkinan tindakan The Fed di masa depan, setelah pertemuan FOMC minggu ini di mana para pejabat menegaskan kembali kemungkinan penurunan
suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini jika data ekonomi memungkinkan.
Bank sentral AS juga secara tajam meningkatkan prospek pertumbuhannya pada 2024, dan data pada Kamis menunjukkan perekonomian AS tetap berada pada pijakan yang kuat setelah jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun pada minggu lalu.
Hal ini menunjukkan The Fed tidak perlu terburu-buru untuk menurunkan suku bunganya ke depan. Meski begitu, lonjakan dolar tampaknya berlebihan.
"Federal Reserve mengirimkan pesan yang cukup jelas awal pekan ini, ketahanan data aktivitas tidak akan menjadi penghalang untuk melakukan pemotongan selama inflasi menunjukkan momentum penurunan," analis di ING, dalam sebuah catatan.
Ekspektasi penurunan suku bunga BoE tidak masuk akal
Di Eropa, GBP/USD turun 0,5 persen menjadi 1,2588, jatuh ke level terendah satu bulan setelah Bank of England mempertahankan suku bunga tidak berubah pada Kamis, namun dua anggota MPC membatalkan seruan mereka untuk menaikkan suku bunga dalam menghadapi penurunan inflasi.
EUR/USD diperdagangkan 0,4 persen lebih rendah ke 1,0814, dengan data aktivitas zona euro terus memberikan gambaran suram terhadap prospek manufaktur di kawasan tersebut.
Bank Sentral Eropa mungkin berada dalam posisi untuk menurunkan suku bunga sebelum reses musim panas, kemungkinan pada bulan Juni, karena inflasi sedang menuju kembali ke target bank sebesar dua persen, kata Presiden Bundesbank Joachim Nagel.
Komentar tersebut menambahkan Nagel ke dalam daftar panjang pembuat kebijakan yang tampaknya mendukung pemotongan suku bunga pada Juni dan menyarankan ECB akan menjadi bank sentral besar kedua setelah bank sentral Swiss yang mulai mengurangi rekor kenaikan suku bunga.