Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas
Annisa Ayu Artanti • 6 December 2023 08:31
Jakarta: Harga minyak ditutup lebih rendah pada hari Selasa, karena dolar Amerika meningkat dan kekhawatiran tentang pasokan yang melebihi permintaan tetap menjadi fokus utama.
Hal itu mengimbangi potensi risiko pasokan dari ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Melansir Investing.com, Rabu, 6 Desember 2023, harga minyak mentah berjangka AS turun satu persen menjadi USD72,32 per barel dan kontrak Brent turun 1,1 persen menjadi USD77,20 per barel.
Kekhawatiran akan potensi eskalasi dalam konflik Israel-Hamas kembali muncul setelah AS menyatakan Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal-kapal AS di Laut Merah oleh pasukan Houthi.
Para pedagang tetap waspada terhadap penetapan harga yang terlalu tinggi untuk premi risiko pada minyak karena konflik ini, mengingat sejauh ini konflik ini hanya berdampak minimal pada pasokan minyak Timur Tengah.
Baca juga: Emiten Minyak Wait and See di Tengah Ambruknya Harga Minyak Dunia
Dolar menguat
Dolar menguat, membebani harga minyak, meskipun imbal hasil Treasury turun di tengah data yang menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja karena permintaan tenaga kerja turun ke level terendah dalam dua tahun terakhir.
Tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja di AS muncul menjelang data
nonfarm payrolls yang akan dirilis pada Jumat ini.
Menambah kekhawatiran pertumbuhan global
Lembaga pemeringkat Moody's (NYSE: MCO) memangkas prospek peringkat kredit pemerintah Tiongkok menjadi negatif dari stabil pada Selasa sebelumnya. Meningkatnya kekhawatiran global atas krisis properti yang semakin dalam di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini.
Skeptisisme terhadap pemangkasan sukarela OPEC terus berlanjut
Sentimen terhadap harga minyak terus memburuk karena kekhawatiran bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, (OPEC+) sepakat untuk mengurangi 2,2 juta barel per hari pada awal tahun depan.
Rusia mengindikasikan pemangkasan yang disetujui oleh OPEC+ akan membutuhkan waktu untuk mulai berlaku.
Pasar juga mewaspadai Moskow mungkin akan mencoba untuk membicarakan pemangkasan sambil memproduksi sebanyak mungkin untuk mendanai perang yang sedang berlangsung di Ukraina.